Peningkatan Kompetensi PPR: Pelatihan Skala Nasional Digelar di RSJ Menur Surabaya
Pelatihan yang telah berjalan sejak 3 Agustus hingga Jum'at (9/8) besok itu diikuti oleh 40 peserta dari seluruh Indonesia untuk meningkatkan kemampuan para PPR Medik ke tingkat 2.
Surabaya, SJP - Petugas Proteksi Radiasi (PPR) merupakan individu yang bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan dalam penggunaan peralatan yang memancarkan radiasi di fasilitas medis, seperti mesin sinar-X dan perangkat terapi radiasi.
Peran PPR sangat krusial dalam mencegah paparan radiasi yang berlebihan pada pasien, tenaga medis, dan lingkungan sekitar, yang dapat menyebabkan efek kesehatan serius.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi dari radiografer, ahli teknik elektromedik, dan fisikawan medis, PT. Akurasindo Setya Medika berkolaborasi dengan Rumah Sakit (RS) Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur untuk adakan pelatihan PPR Medik.
Pengelola Pelatihan PT. Akurasindo Setya Medika, Budi Andayani mengungkapkan bahwa pelatihan yang telah berjalan sejak 3 Agustus hingga Jumat (9/8) besok itu diikuti oleh 40 peserta dari seluruh Indonesia untuk meningkatkan kemampuan para PPR Medik tingkat 2.
"Jadi nanti yang memberikan lisensi, memberikan ujian langsung dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), PPR Medik 2 ini untuk mendapatkan Surat Izin Bekerja (SIB)," ucap Budi, Kamis (8/8) di RSJ Menur Surabaya yang menjadi lokasi pelatihan.
Budi juga membeberkan bahwa dari 40 peserta yang mengikuti pelatihan ini 21 pesertanya berasal dari Jawa Timur, sedangkan yang lainnya berasal dari Kalimantan, Makassar, Papua, Bali, Lombok, Semarang, Jakarta, dan Banten, mengingat pelatihan ini berskala nasional.
"Kita pelatihannya offline semua, dimulai dari Sabtu, Minggu, Senin untuk materi teori, kemudian ada praktikum alat radiasi, praktikum alat ukur, hingga ujian tulis dan wawancara," sebutnya.
Selain mendapatkan teori, peserta ujian juga berkesempatan mengunjungi instalasi radiologi yang alatnya sudah lengkap, meliputi CT scan, panoramik dental, dan radiografi umum agar peserta bisa lebih mengenal alat tersebut.
"Alat yang dipakai dari PT. Akurasindo Setya Medika dan alat rumah sakit RSJ Menur, untuk alat ukur yang dipakai untuk ujian memang masih impor, namun alat untuk ilustrasinya yang dipakai di radiologi, ada yang lokal," ungkap Budi.
Dijelaskannya bahwa diluar sesi pelatihan, pihaknya juga memberikan diskusi pemantapan materi, dengan harapan seluruh peserta yang mengikuti pelatihan bisa lulus ujian sertifikasi.
"Kegiatan pelatihan ini cuma kita promosikan dari 3-4 bulan yang lalu, sudah kita sebarkan ke beberapa fasilitas kesehatan yang mungkin rumah sakitnya belum memiliki petugas PPR ini untuk bisa mengikuti di sini, Alhamdulillah responnya baik," ucap Budi.
"Harapan kami, kegiatan ini bisa diadakan lagi tahun depan, selama enam bulan kedepan kita persiapan dan evaluasi dulu, nanti tahun depan (2025) akan berusaha memberikan yang terbaik lagi," imbuhnya.
Pelatihan yang diadakan ini, diterangkan Budi, memang diperuntukkan bagi radiografer yang bertugas membuat foto yang akan dibaca dokter radiologi, pekerjaan ini cukup beresiko karena berhubungan langsung dengan alat yang memancarkan sinar radiasi.
"Tidak sekedar kompetensi semata, pelatihan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan kemampuan peserta agar bisa bekerja lebih aman," tutupnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?