Pemkab Jember Luncurkan Program J- Sultan, Ini Peruntukannya!

Dibutuhkan suatu wadah musyawarah untuk petani dengan harapan para petani bisa saling berdiskusi yakni J-Sultan yang diharapkan jadi tempat untuk mengisi kekurangan tersebut

14 Aug 2024 - 09:30
Pemkab Jember Luncurkan Program J- Sultan, Ini Peruntukannya!
Bupati Jember Hendy Siswanto saat luncurkan Program J- Sultan bagi petani.(Ulum/SJP)

Kabupaten Jember, SJP- Bertepatan Hari Krida Pertanian ke 52, Pemerintah Kabupaten Jember luncurkan Jember Silaturahmi dan Solusi Tani (J-Sultan), untuk meningkatkan pertanian dan lain sebagainya.

Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan peringatan Hari Krida Pertanian ini menjadi momentum untuk mengenang jasa petani terdahulu.

"Sudah semestinya berupaya meregenerasi petani-petani milenial. Sebab, saat ini ada kecenderungan pemuda enggan menjadi petani dengan alasan yang beragam," katanya usai menghadiri kegiatan tersebut di Pabrik Pupuk Si-Jempol, Rabu (14/8).

Bupati menyebut esensi Hari Krida Pertanian itu yakni berupaya memajukan pertanian di Jember, termasuk peningkatan produksi hasil pertanian hingga akses pasar yang lancar.

Maka dari itu, dibutuhkan suatu wadah musyawarah untuk petani dengan harapan para petani bisa saling berdiskusi, yakni J-Sultan yang diharapkan jadi tempat untuk mengisi kekurangan tersebut.

“Disini tidak hanya meningkatkan produksi dan biaya produksi, yang paling penting adalah ada pembeli dan harga menguntungkan petani,” jelasnya.

Sementara di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan (DTPHP) Jember Imam Sudarmaji katakan Pemkab Jember sengaja meluncurkan J-Sultan untuk menjadi wadah 1.700 kelompok tani dari 248 Gapoktan.

"Setiap pertemuan itu, nanti akan ada petugas pertanian yang akan memberikan edukasi dan pelatihan," jelasnya.

Sedangkan untuk di Jember, selain permasalahan pupuk, juga turunnya harga gabah di musim panen. Mengatasi persoalan tersebut adalah hilirisasi produk pertanian.

Di samping itu juga dibutuhkan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan petani milenial. Karena persoalan pertanian saat ini bisa diatasi melalui semangat kolaborasi antar petani, petani milenial, dan wanita tani.

“Harapannya ada kebersamaan. Selain dapat meningkatkan pendapatan juga akan berdampak pada pengurangan pengangguran, serta mengurangi angka kemiskinan,” terang Imam.(***)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow