Tingkatkan Mutu Pendidikan, UIN KHAS Jember Kolaborasi Dengan PT Dari Belanda
UIN KHAS Jember memperluas sayapnya untuk go international dimana berbagai kerjasama digencarkan untuk memperkuat reputasi akademik di tingkat international
Kabupaten Jember, SJP - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember akan menggelar International Lecturer Series (ILS) Seri II. LP2M menggandeng Nuffic Neso dan Leiden University untuk menjajaki riset kolaboratif tersebut.
Nuffic Neso merupakan organisasi resmi yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, dan Sains Belanda serta Kementerian Luar Negeri Belanda untuk menjadi perwakilan Belanda di Indonesia dalam bidang pendidikan.
Sementara Leiden University adalah kampus tertua di Belanda dan merupakan universitas riset terkemuka di Eropa hingga saat ini.
UIN KHAS Jember saat ini tengah memperluas sayapnya untuk go international dimana berbagai kerjasama digencarkan untuk memperkuat reputasi akademik UIN KHAS Jember di tingkat international.
Dalam hal ini, Ketua LP2M UIN KHAS Jember Zainal Abidin mengungkapkan, LP2M memiliki mandat untuk melakukan berbagai daya dobrak inovasi dan kreativitas. Hal ini dalam rangka mewujudkan UIN KHAS Jember sebagai globally recognised research university.
Menurutnya, ILS dan juga event Konferensi Internasional yang akan digelar bulai Mei mendatang merupakan ikhtiar untuk mewujudkan hal tersebut.
“Kami terus berakselerasi untuk menjalin kerja sama dan memperluas jejaring kerjasama riset baik dengan perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Peluang itu akan kita tangkap dan kita wujudkan bersama dalam rangka meningkatkan reputasi akademik UIN KHAS Jember di tingkat internasional,” kata Zainal Abidin, Rabu (14/8).
Kepala Pusat Penelitian LP2M UIN KHAS Jember Wildani Hefni mengungkapkan, seri kedua ILS ini akan menghadirkan dua narasumber kompeten untuk berbicara tentang peluang riset antara Indonesia-Belanda.
Pembicara pertama adalah Peter van Tuijl yang merupakan Direktur dari Nuffic Neso Indonesia. Pembicara kedua, Marrik Ballen, Direktur KITLV dan juga perwakilan tetap kampus Leiden University Belanda di Indonesia.
“Bulan Februari lalu, ILS seri I kami menghadirkan ahli dari the University of Melbourne, Australia. Untuk ILS seri II ini, kami menggandeng lembaga resmi perwakilan Belanda di Indonesia dan juga kampus riset di Belanda untuk mendiskusikan penjajakan peluang kerjasama riset. Tentu nanti akan ada tindak lanjutnya dari LP2M,” ungkap Wildan.
Menurut Wildan, riset kolaborasi internasional perlu didorong untuk dilakukan oleh para civitas akademika UIN KHAS Jember.
“Tren akademik dunia saat ini adalah kolaborasi. Karena itu, kami akan terus melakukan komunikasi intens dengan kolega-kolega luar negeri agar dapat berkolaborasi dengan civitas akademika UIN KHAS Jember, terutama dalam agenda riset,” pungkas Wildan.(***)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?