Okupansi Hotel Non Bintang Dibawah 50 Persen Jelang JFC 2024
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember Teguh Soeprajitno katakan untuk okupansi hunian hotel di Jember saat ini hanya memberikan keuntungan bagi penginapan di wilayah dekat dengan lokasi acara
Kabupaten Jember, SJP- Event tahunan Jember Fashion Carnival (JFC) kembali digelar selama 3 hari di Jember. Gelaran even JFC itu akan digelar dari tanggal 2-4 Agustus 2024.
Event pertama JFC tahun 2024 yang kali ini mengangkat tema ALGORITHM. Untuk even JFC pertama adalah World Kids Carnival yang akan dimulai pukul 15.00 WIB, hari ini Jumat 2 Agustus 2024.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember Teguh Soeprajitno katakan untuk okupansi hunian hotel di Jember saat ini hanya memberikan keuntungan bagi penginapan di wilayah dekat dengan lokasi acara.
Namun bagi hotel yang agak jauh dari lokasi acara belum memberikan dampak yang signifikan. Bahkan kata Teguh, diduga okupansi yang masih kurang juga karena kurangnya promosi soal even JFC yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Kalau pantauan saat ini di lapangan, untuk hotel berbintang dan lokasinya dekat dengan venue (lokasi acara) JFC. Info dari anggota kami (PHRI Jember), hunian atau jumlah kamar sudah penuh semua sejak hari ini. Tapi mungkin nanti di hari Jumat dan Sabtu, akan ada peningkatan. Karena Minggu kan puncak evennya," kata Teguh.
Namun demikian, lanjut Teguh, untuk hotel non bintang kondisinya malah berbanding terbalik.
"Kalau hotel non bintang belum belum terlalu signifikan naiknya, jadi yang terpantau sampai saat ini baru ada (untuk hotel) berbintang," ucapnya.
Terkait jumlah angka pengunjung yang menginap dan melakukan reservasi di hotel, Teguh berkata pihaknya mengaku belum melakukan penghitungan pasti.
"Tapi kalau dari laporan yang kami terima dari anggota (PHRI Jember), untuk hotel berbintang kisaran sekitar 90 persen okupansi tamu yang menginap. Kalau hotel yang non berbintang dan lokasinya agak jauh dari venue masih di bawah 50 persen, kisaran 40 persen itu," ungkapnya.
Lebih lanjut, Teguh berkata pihaknya juga menduga kurangnya promosi yang dilakukan oleh Pemkab Jember terkait even JFC tahun 2024 ini
"Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kalau dari pengamatan kami ada bentuk promosi dan publikasi dari pemerintah kabupaten. Tapi tahun ini hal itu kalau menurut kami kurang," ucapnya.
"Harapan kami, publikasi dan promosi itu penting. Sehingga masyarakat di luar Jember bisa tahu even besar tahunan ini. Jadi bisa tahu dimana untuk menginap dan ada koordinasi dengan kami di perhotelan. Tapi itu dari pandangan kami. Tidak tahu kalau promosi itu mungkin sudah dilakukan," sambungnya.
Sedangkan jumlah hunian tamu di hotel atau penginapan yang tergabung sebagai anggota PHRI, Teguh menilai tidak terlalu signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Mungkin karena menjelang Pilkada atau bagaimana saya kurang paham. Sejujurnya, hunian hotel dari laporan anggota kami. Juga malah disupport oleh masyarakat dari Bali yang mau ada kegiatan keagamaan di Senduro, Lumajang," bebernya. "Jadi kalau soal JFC saat ini belum terlalu signifikan. Kami berharap mungkin besok dan lusa. Nanti kita akan pantau."
Sementara itu menurut Marketing Communications Aston Hotel Jember Azis Kurniawan Syach, terkait even JFC tahun ini. Untuk hunian kamar saat ini okupansinya di atas 90 persen.
"Tapi kami akui hal itu tidak hanya karena momen even JFC. Tapi karena nama (besar) hotel kami dan juga dari even ini, nama hotel kami selalu jadi jujukan pengisi acara maupun tamu-tamu pemerintahan yang akan menonton JFC di Jember," kata Azis.
Terkait publikasi ataupun promosi soal JFC, diakui juga oleh Azis, tidak terlalu menunjang jumlah okupansi.
"Karena seperti halnya x banner, flayer, ataupun bentuk pengumuman lain tidak ada. Ya karena orang tahunya ada even JFC, dan memilih hotel kami untuk menginapnya. Bagi kami ada tidaknya promosi dan publikasi JFC tidak menjadi pengaruh. Tapi kami berkoordinasi dengan hotel lain, jika hunian di tempat kami penuh," ujarnya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?