Para Penggemar Iwan Fals Bersatu di Fals Night, Malam Penuh Rindu Sang Musisi Legendaris
Fals Night di Toko Kopi Sinar Abadi menjadi ajang bagi para penggemar Iwan Fals untuk melepas rindu, bernyanyi bersama, dan merayakan karya-karya sang legenda musik Indonesia.
Surabaya, SJP - Di sebuah sudut jalan Gubeng Kota Surabaya yang tenang, Toko Kopi Sinar Abadi menjadi saksi bisu pertemuan rindu antar pecinta musik, alunan gitar dan suara merdu yang mengiringi malam itu seolah memanggil kembali kenangan akan seorang legenda, sosok yang tak lekang oleh waktu, Iwan Fals.
Iwan Fals, musisi yang namanya terus bergema di hati masyarakat Indonesia melalui lagu-lagunya seperti "Bento" atau "Ibu", memiliki bait-bait syair yang bisa menjadi pelipur lara dan pemberi semangat banyak orang, tak heran jika banyak insan yang mengidolakannya.
Kerinduan akan sosok Iwan Fals inilah yang menjadi pemicu acara sederhana bertajuk "Fals Night" di lantai atas Toko Kopi Sinar Abadi pada Jumat (6/8) malam, komunitas Fals Mania dan Oi Surabaya datang bukan hanya untuk sekadar bernyanyi, melainkan menyuarakan hati mereka bersama-sama.
Wawan Klantink, selaku pemilik Toko Kopi Sinar Abadi sekaligus vokalis band asal Surabaya Klantink juga turut menjadi bagian dari malam syahdu itu, ia mengungkapkan bahwa Fals Night merupakan tempat persinggahan para pecinta seni musik untuk berekspresi.
"Kegiatan hari ini adalah kegiatan di mana teman-teman fans atau komunitas Iwan Fals, maupun pecinta musik lainnya kumpul, nyanyi bareng, dan silaturahmi," ungkap Wawan kepada Suarajatimpost.com.
Wawan sendiri bukanlah sosok asing di dunia musik, Band Klantink yang membersamai dirinya sempat menorehkan prestasi sebagai juara di ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) pada tahun 2010 silam, membawakan warna tersendiri dalam musik Indonesia.
Band Klantink bahkan pernah berkolaborasi dengan Iwan Fals, ditambah background Wawan yang juga berasal dari 'jalanan', dirinya merasa sangat bangga bisa memberikan wadah kepada komunitas Fals Mania dan Oi Surabaya untuk berkumpul di toko kopi miliknya tanpa dipungut biaya.
"Saya juga dari jalanan dan kebetulan Klantink pernah berkolaborasi dengan Iwan Fals, jadi saya sudah akrab dengan teman-teman Fals Mania dan Oi Surabaya, suatu kebanggaan bisa adakan acara ini disini," ucap vokalis yang pernah menyanyikan lagu Oemar Bakri bersama sang legenda Iwan Fals.
Saat ditanya mengapa Wawan juga membuka toko kopi, dirinya mengatakan bahwa kopi itu universal, baginya banyak orang yang cinta dengan kopi, tinggal disesuaikan denga selera mereka, mau itu manis ataupun pahit, bak sebuah lagu.
"Kopi ini layaknya penghidupan, kalau kopi dibilang enggak enak, pasti enggak enak, begitupun sebaliknya," sebuah filosofi yang sederhana namun dalam oleh Wawan, seperti juga bait musik yang dinyanyikan pada malam itu.
Kebetulan, kegiatan malam ini juga bertepatan dengan gelaran tur konser gratis Iwan Fals ke 25 Kota di Indonesia, dan Kota Surabaya menjadi salah satu lokasi tur konser tersebut, meski jadwal dan lokasi untuk konser di Surabaya belum secara resmi ditetapkan.
Menanggapi hal itu, Wawan merasa konser ini sudah lama dinantikan oleh para penggemar Iwan Fals, meski begitu, acara Fals Night bukanlah persiapan untuk konser tersebut, melainkan hanyalah malam di mana rindu dipupuk dan momen untuk memitar kembali suatu kenangan.
"Kegiatan ini tidak bisa dibilang persiapan akan konser itu, lebih ke kumpul-kumpul saja," ungkap Wawan.
"Namun tidak bisa dipungkiri bahwa sudah lama Iwan tidak ke Surabaya, dengan konser itu, mudah-mudahan rindu terobati, jadi tidak sekadar melihat di televisi saja, tetapi bisa melihat langsung sosok karismatik Iwan Fals," sambungnya.
Di balik malam itu, ada keinginan kuat dari Wawan agar perkembangan musik di Surabaya terus maju, ia menyoroti bahwa meski seni musik di kota ini berkembang seperti detak jantung, dukungan antar-seniman masih dirasa kurang kuat.
"Masih kurang dalam hal saling support karena masih terpetak-petak dan terkesan mau hidup sendiri-sendiri," kata Wawan.
Ia berharap seniman di Surabaya dapat saling mendukung, bahkan dalam hal-hal sederhana seperti menghadiri perilisan album atau sekadar membagikan karya melalui media sosial.
Dan begitu malam berakhir, satu hal yang pasti, musik selalu memiliki cara untuk menyatukan orang. Malam itu, di bawah langit Surabaya, tak hanya lagu-lagu Iwan Fals yang bergema, tapi juga persahabatan dan rasa rindu yang saling terobati. Seperti secangkir kopi yang hangat, malam itu menjadi kenangan manis yang akan terus dikenang.
Dengan latar musik dan pertemuan, Wawan Klantink bersama komunitas Fals Mania dan Oi Surabaya, menghidupkan kembali semangat yang seolah tak pernah padam, menunggu saat di mana Iwan Fals akan kembali hadir di Kota Pahlawan. (**)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?