Nelayan di Jember Enggan Melaut, Harga Ikan Naik Dua Kali Lipat
Keengganan nelayan untuk berlayar dipicu oleh angin kencang dan tingginya gelombang laut
JEMBER, SJP - Angin kencang yang belakangan kerap melanda wilayah kabupaten Jember membuat para nelayan enggan melaut. Akibatnya, pedagang ikan kelimpungan karena kebutuhannya tidak tersuplai.
Hingga saat ini, para nelayan di Kecamatan Puger enggan berlayar. Angin kencang yang kerap melanda menyebabkan tingginya gelombang laut. Bahkan ketinggian ombak mencapai 3 sampai 5 meter.
Kondisi itu menyebabkan arah angin tidak menentu dan berdampak pada sulitnya menangkap ikan. Sebab, arus bawah laut juga ikut tidak menentu. Hal itulah yang membuat para nelayan waswas untuk melaut.
Akibat dari fenomena alam ini, yaitu langkanya ketersediaan ikan di kalangan pedagang pasar. Praktis, kondisi itu juga memengaruhi harga ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) Kecamatan Puger.
Namun demikian, menjelang pergantian tahun, stok ikan di TPI Puger dipastikan masih aman. Pedagang mendatangkan ikan dari luar Jember untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Pada momentum pergantian tahun, permintaan ikan cenderung meningkat drastis. Hal itu lantaran kebiasaan masyarakat yang melakukan kegiatan bakar-bakar ikan di malam pergantian tahun.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Tata Usaha Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur yang berada di Puger, Junaedi, yang kebetulan memantau stok dan harga ikan setiap hari.
"Untuk stok ikan jelang pergantian tahun ini saya pastikan aman. Karena banyak nelayan yang mendatangkan ikan dari Probolinggo dan Muncar. Meski tidak ada nelayan yang melaut," ucapnya, Senin (30/12/2024).
Namun dia mengungkapkan, kondisi itu menyebabkan terjadinya sedikit kenaikan harga ikan. Hal itu mengingat momentum Tahun Baru. Namun kenaikan harga itu disebut masih terbilang wajar.
Harga ikan yang paling banyak dicari yaitu seperti ikan tongkol. Harganya mulai dari Rp25 ribu sampai Rp 40 ribu. Ikan kembung, harganya mulai Rp 35 ribu sampak Rp 45 ribu. Ikan kerapu, harganya mulai Rp 75 ribu sampai Rp 120 ribu. Semuanya tergantung bobot ikan.
"Harga ikan hampir naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Karena cuaca dan paceklik. Namun stok aman. Karena ikan didatangkan dari Probolinggo dan Banyuwangi," jelasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang ikan asal Kecamatan Puger, Sri Sumartik menyampaikan, selama tiga hari terakhir, pembeli cukup ramai. Jenis ikan yang banyak dicari yaitu ikan tongkol dan kerapu merah.
Harganya pun relatif mahal. Biasanya dijual dengan harga Rp 20 ribu sudah bisa dapatkam 3 ekor dengan ukuran lengan orang dewasa. Sekarang 3 ekor ikan harganya tembus Rp 40 ribu.
"Ikan jenis demersal atau ikan karang, biasanya harga 90 ribu per kilo. Sekarang tembus 100 ribu sampai 120 ribu rupiah. Itu jenis ikan kakap dan kerapu," jelasnya.
Pantauan di TPI Puger, hingga saat ini pembeli ikan masih cukup ramai. Pada pergantian tahun besok, pembeli ikan diprediksi membeludak hingga ribuan orang. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?