Capai Harga Maksimal, Petani Tembakau di Probolinggo Lakukan Perawatan Ekstra

Saat ini, harga tembakau mencapai titik tertinggi hingga mencapai Rp.62 ribu - Rp.63 ribu per kilogramnya.

09 Aug 2024 - 15:30
Capai Harga Maksimal, Petani Tembakau di Probolinggo Lakukan Perawatan Ekstra
Demi harga maksimal, petani tembakau di Kabupaten Probolinggo melakukan perawatan (Rahmad/SJP)

Probolinggo, SJP - Petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur begitu sumringah karena musim panen tahun ini harga tembakau dipasaran mengalami kenaikan. Pasalnya, kemarau panjang menjadi salah satu penyebab yang membuat kondisi tembakau bagus dan harganya naik.

Berdasarkan pantauan Suara Jatim Post Jumat (9/8), harga tembakau mencapai titik tertinggi hingga mencapai Rp.62 ribu - Rp.63 ribu per kilogramnya.  Bahkan, diprediksi harga tembakau masih akan terus mengalami kenaikan hingga bulan September mendatang.

Naiknya harga tembakau ini, salah satunya dari upaya petani yang konsisten merawat kondisi tembakau yang ia tanam. Selain itu, musim kemarau yang panjang memberikan sinar matahari yang cukup untuk tanaman tembakau tumbuh dengan baik. 

Termasuk penggunaan pupuk yang mahal dan perawatan ekstra diperlukan untuk menjaga kualitas tanaman tembakau serta upaya antisipasi serangan hama.

Salah satu petani tembakau Johansyah, asal Desa Widoro Kecamatan Krejengan, menjelaskan bahwa mereka harus rutin melakukan pemupukan dan pengobatan agar tanaman tetap sehat.  "Jika terjadi serangan jamur atau hama, tanaman tembakau harus segera diobati agar tidak merusak tanaman tembakau lainnya," ujarnya.

Ia yang memiliki lahan seluas 600 m² itu, mampu panen tembakau sebanyak 2,5 kwintal.

Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudakkir, harga tembakau pada petikan pertama bulan Juli sekitar Rp.45.000 karena kadar nikotin masih rendah. Namun pada petikan ketiga hingga keempat kadar nikotin meningkat sehingga harga tembakau juga naik.

Tanaman tembakau di Kabupaten Probolinggo sendiri tersebar di 14 kecamatan, beberapa daerah mulai panen perdana pada Juli lalu. Ada 9 kecamatan yang menanam tembakau jenis V-O Paiton, 4 kecamatan dengan tembakau Jawa atau tembakau Menyono, dan 1 kecamatan yang menanam tembakau jenis Kasturi. 

Kualitas daun tembakau yang lebar dan sempurna, tanpa lubang, membuat harga jual tembakau mencapai Rp.62.000 per kilogramnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow