Mulai Surut, Banjir di Jombang Sisakan Duka dan Keterpurukan
Warga Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang mulai sambangi rumahnya untuk bersih-bersih dan mencari barang berharga yang hilang
JOMBANG, SJP - Banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang mulai berangsur surut. Kini, ketinggian air berkisar 30 sampai 60 sentimeter. Warga pun mulai membersihkan rumahnya, Senin (16/12/2024).
Banjir setinggi 170 sentimeter yang merendam Desa Jombok selama beberapa hari menyisakan sampah dan lumpur di seisi rumah. Barang-barang berharga milik warga pun ikut terendam.
Tragedi itu juga dialami oleh Alwis Candra (26), warga setempat yang rumahnya terendam banjir. Bahkan, ketika banjir datang, barang-barang berharga miliknya tidak sempat diselamatkan.
"Saat banjir itu tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Televisi, kulkas, kasur semua terendam banjir," ucap Alwis saat membersihkan rumahnya, Senin (16/12/2024).
Saat itu, kata Alwis, ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Sehingga menyelamatkan diri dan keluarga, baginya adalah yang terpenting. Melihat air yang semakin tinggi, dia pun beserta ibunya bergegas mengungsi ke rumah saudaranya.
"Sekarang mulai surut. Jadi, tadi sebentar ke rumah untuk bersih-bersih," ungkapnya.
Kini, Alwis bersama pengungsi lainnya sedang berusaha bangkit dari keterpurukan usai banjir menerjang kampung halaman mereka selama sepekan.
Akibat banjir tersebut, mengharuskan ratusan warga Kecamatan Kesamben mengungsi ke tiga titik pengungsian. Yakni di Balai Desa Jombok sebanyak 61 jiwa. Di Balai Dusun Plosorejo sebanyak 21 jiwa. Di Balai Desa Blimbing sebanyak 109 jiwa.
Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Syamsul Bahri menyebut, saat ini genangan air di Desa Jombok masih setinggi 30 hingga 60 sentimeter.
"Di Dusun Kedondong, tinggi air ada di 4 sampai 17 sentimeter," tandasnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?
