Modal Tekun, Usaha Karangan Bunga Ini Beromzet Ratusan Juta Per Bulan
Butuh keuletan dalam mebangun bisnis ini, sehingga omzetnya mencapai ratusan juta per bulan. Selain kualitas dan harga, kecepatan membuat ucapan menjadi modal ampuh untuk menggaet pelanggan.
Kota Madiun, SJP - Usaha karangan bunga, terbilang cukup menjanjikan. Betapa tidak, dalam satu bulan, sebuah usaha karangan bunga (florist), bisa meraup omzet bukan hanya puluhan, namun bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Tak heran, usaha ini banyak dilirik, karena hasilnya yang menjanjikan. Namun jangan salah, dalam menjalankan usaha florist atau toko bunga, ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Sapto, salah satu pengusaha florist di Kota Madiun mengatakan, dibutuhkan keuletan dan ketelatenan, untuk bisa memajukan sebuah usaha.
"Kuncinya sabar, ulet dan telaten," ujar Sapto pada suarajatimpost.com, Selasa (17/10/2023).
Diceritakan, Sapto memulai usaha karangan bunga ini sejak tahun 1995. Saat itu belum ada mesin digital printing di Madiun.
"Jadi kalau dulu itu pakainya gabus styrofoam, jadi lebih lama pengerjaannya karena harus menyusun huruf per huruf untuk sebuah papan karangan bunga," lanjutnya.
Namun kini dengan perkembangan teknologi, dan semakin banyaknya bisnis digital printing, semakin memudahkan pekerjaannya.
"Kalau dulu saya ke salah satu digital printing di Madiun untuk membuat papannya. Tapi kok kurang fleksibel dari sisi waktu. Misalnya untuk karangan bunga duka cita, itukan sewaktu-waktu pesannya. Kalau siang mungkin bisa cepat, kalau tengah malam kita kesulitan, karena harus nunggu jasa printing itu buka. Padahal harus segera kirim sebelum jenazah diberangkatkan misalnya. Akhirnya Alhamdulillah bisa punya sendiri mesin cetaknya," papar Sapto.
Dalam satu bulan, omset usaha karangan bunga milik Sapto ini, mampu meraih omset hingga ratusan juta rupiah.
"Harga kami bersaing pada umumnya, tetapi kualitas dan model yang menjadi nilai jual kami. Selain itu cepat dalam pengerjaan. Dalam satu bulan, rata rata bisa 150 - 200 papan ucapan," tambahnya.
Untuk bahan bunga, kata Sapto, dia sengaja mendatangkan dari Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, untuk mengerjakan berbagai pesanan karangan bunga.
Mulai dari buket, ucapan duka cita, pernikahan, hari jadi atau ulang tahun, hingga acara kedinasan, seperti pelantikan, serah terima jabatan, wisuda, dan sebagainya.
Saat ini, melalui usaha yang ditekuninya, Sapto mampu menyerap sedikitnya 20 tenaga kerja. Baik itu yang mengerjakan pesanan karangan bunga, ataupun digital printing miliknya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?