Mendikbudristek Buka Sekolah Jurnalisme Indonesia Kelas Muda Angkatan Pertama

Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, berharap, ada dukungan dari Kemendibudristek terhadap peningkatan kapabilitas jurnalis. Melalui program-program pendidikan dan pelatihan bagi wartawan, yang dirancang PWI, salah satunya SJI.

06 Feb 2024 - 07:00
Mendikbudristek Buka Sekolah Jurnalisme Indonesia Kelas Muda Angkatan Pertama
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim didampingi Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun saat menerima cinderamata atas diresmikan SJI Kelas Muda 2024 Angkatan I, di Aula PWI Jabar, Kota Bandung (PWI/SJP)

Bandung, SJP - Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), yang sempat vacum beberapa waktu, kali ini dibagunkan kembali dan siap mewarnai program pendidikan dan pelatihan bagi wartawan, yang dirancang oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. 

Sedangkan untuk memulai versi baru, maka langsung dilakukan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Yakni dengan meresmikan SJI Kelas Muda 2024 Angkatan I, di Aula PWI Jawa Barat (Jabar), Kota Bandung, pada Selasa (6/2/) pagi.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, Selasa (6/2), saat membuka dan meresmikan SJI Kelas Muda 2024 Angkatan I, di Aula PWI Jabar, Kota Bandung, dirinya berharap melalui SJI ini, tidak hanya melahirkan jurnalis yang berkompeten, tapi juga mampu melahirkan produk-produk jurnalistik yabng berkualitas.

"Kami sangat mengapresiasi perhatian dari PWI Pusat, yang terus berkomitmen memperbaiki kapabilitas jurnalis melalui SJI," ucapnya.

Sedangkan SJI ini, lanjut dia, merupakan salah satu langkah konkret menguatkan kemampuan jurnalis. Khususnya di tengah gempuran teknologi, termasuk Artificial Intelegence (AI).

Terlebih pada saat ini, terjadi kemunduran dari hasil produk jurnalistik, karena kalah saing dengan teknologi.

Itulah sebabnya, dirinya juga berharap adanya perbaikan dalam mengolah data menjadi sebuah informasi produk jurnalistik, dapat terus ditingkatkan, salah satunya melalui SJI.

Dan program SJI PWI Pusat tersebut mengajarkan integritas, karena membawa pikiran kritis menulis dengan hati.

Dan juga meningkatkan literasi masyarakat, menganalisa informasi, dan  menyajikan narasi berdasarkan informasi yang ada. “Sebab jurnalis sama pentingnya dengan guru,” tutur Nadiem.

Mendikbudristek menegaskan, dirinya mendukung penuh program SJI untuk terus dilaksanakan.

Mengingat program ini berkaitan dengan penerapan kurikulum merdeka, yang kini diterapkan di satuan pendidikan, salah satu poin pentingnya adalah penguatan berpikir kritis.

Karena sekarang informasi sudah sangat berlimpah, sehingga kemampuan kritis adalah kemampuan untuk menyajikan artikel yang kuat, yang harus dimiliki jurnalis dan menjadi salah satu dasar peran sebagai mendidik masyarakat.

Dan juga menyambut baik kurikulum yang diajarkan, semakin kesini semakin sulit mencari jurnalis yang berintegritas.

“Semoga SJI ini melahirkan jurnalis yang berintegritas dan multitasking, dan bisa melahirkan penulis-penulis yang berkualitas. Jurnalis berkualitas secara otomatis akan menyajikan karya berita yang berbobot,” tegasnya.  

Sementara itu, Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun menyampaikan, dirinya berharap SJI mendpatkan dukungan dari Kemendibudristek terhadap peningkatan kapabilitas jurnalis.

Melalui program-program pendidikan dan pelatihan bagi wartawan, yang dirancang PWI, salah satunya SJI. Karena SJI merupakan ikon PWI, yang mana SJI dibuka pada tahun 2010 di Palembang.

Bahkan, kuliah perdana ketika itu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan dalam kuliah perdana SJI Kelas Muda di Kota Bandung ini, dititikberatkan pada multitasking jurnalisme, salah satu andalan selain kode etik, wawasan kebangsaan dan integritas. “Kami mohon Kemendikbudristek untuk disisipkan dari anggaran Pemerintah,” harapnya. (*)

editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow