Masuk Musim Hujan, BPBD Kota Malang Siapkan Skema Mitigasi Bencana

Kota Malang, SJP - Sejak tanggal (22/10) lalu, akhirnya Kota Malang sudah memasuki musim penghujan.

Meski begitu, antisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir yang menggenangi permukiman warga dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai upaya mitigasi dalam mengantisipasi terjadinya bencana di musim hujan.

Seperti, menjalin hubungan dengan beberapa pihak pemerintah, perguruan tinggi, kelurahan tangguh hingga media.

"Sampai saat ini tidak ada dampak dari cuaca ekstrem. Mungkin, di bulan November harus siaga bencana. Semoga di minggu kedua November, kita adakan apel siaga bencana yang melibatkan pentahelix,” ucapnya, Kamis (26/10/2023).

Prayitno menyebut, saat ini sudah terpasang 7 unit Early Warning System (EWS) banjir dan 1 EWS untuk tanah longsor.

Bahkan, pihaknya juga berencana untuk memasang EWS longsor di daerah sekitar Joyogrand, Kecamatan Lowokwaru pada tahun 2023.

"Di Joyogrand memiliki daerah yang kecuraman tanahnya tinggi dan dikhawatirkan terjadi bencana longsor. Maka, dengan dipasang EWS nanti misal ada tremor, kita bisa memberitahu warga setempat untuk segera evakuasi," tuturnya.

Prayitno menambahkan, di beberapa wilayah kecamatan sudah memiliki beberapa alat mitigasi bencana yang dapat dimaksimalkan saat terjadinya bencana alam dimusim penghujan.

Seperti tenda darurat, perahu karet, dapur umum dan pompa air yang kini dalam tahap proses pengadaan.

“Secara umum, kami tetap mitigasi. Terpenting, saat ini hampir 2 menit sekali saat hujan tiba, teman-teman di kelurahan memberikan informasi ke kita. Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada bencana,” pungkasnya. (*)

Editor: Ronny Wicak