Marak Wabah PMK, Anggota DPRD Kota Probolinggo Sarankan Pasar Hewan Ditutup Sementara

Melalui Ketua Komisi II, Ryadlus Sholihin Firdaus meminta Pemkot Probolinggo segera melakukan antisipasi mulai vaksinasi hingga penutupan pasar hewan / sapi.

07 Jan 2025 - 21:29
Marak Wabah PMK, Anggota DPRD Kota Probolinggo Sarankan Pasar Hewan Ditutup Sementara
Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo, Ryadlus Sholihin Firdaus (Rahmad/SJP)

KOTA PROBOLINGGO, SJP - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) juga melanda sejumlah sapi di Kota Probolinggo. Bahkan 5 ekor sapi dibuatnya mati. 

Hal itu membuat berbagai pihak ikut bersuara, termasuk DPRD Kota Probolinggo. Melalui Ketua Komisi II, Ryadlus Sholihin Firdaus meminta Pemkot Probolinggo segera melakukan antisipasi. 

Hal itu, mulai pencegahan termasuk upaya vaksinasi kepada sapi-sapi yang berpotensi terpapar PMK. 

"Jika perlu untuk melakukan pencegahan wabah PMK ini, pasar hewan atau pasar sapi ditutup sementara. Hal ini demi memutus penularan," ujarnya pada Selasa (07/12/2025).

Selain itu, pihaknya juga memint Pemkot Probolinggo untuk bersinergi. Baik dengan Pemerintah Provinsi Jatim maupun Pusat atas maraknya wabah PMK ini. 

"Sinergi dan koordinasi itu penting, sebab wabah PMK ini menjadi perhatian semua pihak," tambah kader Partai Gerindra ini.

Secara rinci, berdasar data dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo, 94 ekor masih dalam kondisi sakit, 47 ekor telah sembuh, 5 ekor mati.

Tidak ada laporan pemotongan paksa atau bersyarat, sementara total populasi sapi sebanyak 4.083 ekor. 

Kepala DPKPP Kota Probolinggo, Aries Santoso menjelaskan, Kecamatan Wonoasih menjadi wilayah dengan kasus PMK terbanyak. Jumlahnya mencapai 116 ekor terjangkit PMK. 

Namun kata Aries, sebagian besar ternak di Kota Probolinggo masih terbebas dari PMK. Sebab, populasi sapi perah di Kota Probolinggo sebanyak 116 ekor. Kemudian kambing sebanyak 1.052 ekor, dan domba sebanyak 3.781 ekor.

“Pemerintah Kota Probolinggo telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mengendalikan penyebaran PMK,” ungkap Aries melalui pesan singkat, Senin (6/1/2025) kemarin. 

Upaya itu meliputi langkah strategis mengawasi pergerakan hewan ternak untuk mencegah penyebaran PMK. Mitigasi risiko penyebaran PMK itu melibatkan peternak, tenaga kesehatan hewan (keswan), dan kemitraan dengan pihak swasta. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow