KPU Jatim Sebut, Jumlah DPT Pemilih Didominasi Kaum Milenial
Komisioner KPU Jawa Timur, bidang SDM dan Litbang, Rochani mengatakan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) hampir mencapai 204 juta jiwa dan 15 persennya berada di Jawa Timur.
Kota Malang, SJP - Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) semakin dekat, mengingat gelaran pesta demokrasi Indonesia tersebut akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024.
Untuk itu, Komisi Pemiliiian Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur terus melakukan sosialiasi yang tidak hanya menyasar ke masyarakat umum, namun juga ke kalangan pelajar hingga mahasiswa, dengan menggelar KPU Goes to Campus, School dan Pesantren.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Brawijaya, Kamis (12/10/2023), dengan diikuti ratusan mahasiswa dari Fisip UB.
Komisioner KPU Jawa Timur, bidang SDM dan Litbang, Rochani mengatakan, dengan tema 'Anak Muda Membangun Bangsa' dalam acara tersebut, pihaknya memberikan pemahaman pemilu kepada para calon pemilih dari kalangan usia muda.
Sebab, di lingkungan kampus, sekolah dan pondok pesanten merupakan basis calon pemilih pemula. Hal itu dapat menjadi influencer ataupun agen perubahan dalam memberikan informasi tentang Pemilu 2024.
"Ini merupakan progam nasional. Karena, dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional, 52 persen didominasi kaum milenial. Mereka merepresentasikan dari kaum milenial dan pemilih pemula," ujarnya.
Rochani menyebut, KPU RI telah menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) hampir mencapai 204 juta jiwa dan 15 persennya berada di Jawa Timur. Sedangkan 17 persen di Jawa Barat dan 12 persennya ada di Jawa Tengah.
Untuk itu perlu dilakukan pemahaman dan edukasi dengan baik. Karena, hal ini dapat membangun kesadaran kaum milenial terlibat dalam pemilu.
"Meskipun tidak seluruh kampus bisa kami jangkau, namun setidaknya melalui Goes to Campus dini, para mahasiswa bisa saling menularkan informasi ini dan saling mengingatkan bahwa ada agenda nasional yang diikuti. Kami juga berharap, KPU Kabupaten/Kota bisa mengadopsi metode yang sama," tuturnya.
Sementara, Dekan Fisip UB, Prof Anang Sujoko menjelaskan, peran mahasiswa sebagai pemilih muda bukan hanya sekedar memilih saja. Namun, dapat menjadi informan untuk menyampaikan pemilu dan menjadi pemilih yang bijak, benar dan hati nurani.
"Apapun pilihan itu, akan menentukan masa depan bangsa. Jadi dengan sosialisasi ini, saya harapkan mahasiswa disini menjadi agen, sebagai pemilih yang benar, pemilih yang wise atau bijak,” kata dia.
Anang menerangkan, FISIP UB juga memiliki beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan, bagaimana menyikapi informasi serta menelusuri informasi. Termasuk, mata kuliah dalam membangun karakter pemilih.
"Setiap mata kuliah yang kita berikan itu, sebetulnya membekali secara tidak langsung. Ada 'How To Treat The Information', tapi bagaimana bisa bermasyarakat dengan baik, hukum media dan psikologi. Harapannya, mereka bisa lebih dewasa dalam memilih,” pungkas dia. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?