Korps Marinir TNI Rayakan HUT ke-79 Tiap 15 November, Berikut Sejarahnya

Suarajatimpost.com - Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan ulang tahunnya setiap 15 November. Pada tahun ini, Korps Marinir Indonesia memperingati HUT yang ke-79. Sebagai satuan tugas khusus, Korps Marinir berada langsung di bawah kendali Panglima TNI dan memiliki tanggung jawab menjaga keamanan wilayah laut serta pulau-pulau terluar Indonesia.

Lantas, apa tema HUT Korps Marinir TNI yang ke-79, dan bagaimana sejarah pembentukan satuan ini? Berikut adalah informasi selengkapnya.

Tema HUT Korps Marinir TNI ke-79  
Tahun ini, perayaan HUT Korps Marinir mengusung tema “Marinir Bersama Rakyat Berdoa untuk Negeri”, seperti yang diumumkan melalui situs resmi TNI. Sebelumnya, para prajurit Marinir telah mengadakan berbagai kegiatan, termasuk latihan, doa bersama, dan donor darah, sebagai rangkaian menyambut hari jadi tersebut. Perayaan puncaknya akan digelar di Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan.

Sejarah Pembentukan Korps Marinir  
Korps Marinir TNI pertama kali dibentuk pada 15 November 1945 di Tegal dengan nama Corps Mariniers. Pada masa awal pembentukannya, satuan ini dipimpin oleh Mayor Laut Agus Subekti. Kemudian, pada 9 Oktober 1948, nama satuan ini berubah menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL), dan akhirnya menjadi Korps Marinir pada tahun 1975.

Logo Korps Marinir juga mengalami beberapa perubahan hingga akhirnya disepakati pada 20 Oktober 1976. Logo tersebut menampilkan gambar jangkar sebagai latar belakang, dipadu dengan pita bertuliskan “Jalesu Bhumyamca Jayamahe” (di laut dan di darat marinir jaya) serta tulisan "Korps Marinir 1945".

Selama 79 tahun berdirinya, Korps Marinir telah memainkan peran penting dalam pertahanan Indonesia. Salah satu momen penting dalam sejarahnya adalah ketika pasukan Marinir dikerahkan untuk meredakan kerusuhan pada 1998 di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung, membuktikan semangat Marinir yang selalu siap di darat maupun laut. (**)

sumber: beritasatu.com
Editor : Rizqi Ardian