Kopi Kupi: Inovasi Minuman Mirip Kopi Berbahan Dasar Kulit Pisang Karya Dosen Farmasi UKWMS

Meski produk ini dinamakan Kopi Kupi, nyatanya minuman ini tidak mengandung biji kopi sama sekali, melainkan memanfaatkan limbah organik kulit pisang sebagai bahan dasarnya untuk dijadikan minuman segar yang mrip seperti kopi susu.

16 May 2024 - 20:30
Kopi Kupi: Inovasi Minuman Mirip Kopi Berbahan Dasar Kulit Pisang Karya Dosen Farmasi UKWMS
Stan Kopi Kupi dalam acara Gelar Karya 2024 UKWMS (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Jika kita mendengar produk hasil penelitian dari Dosen Farmasi, ekspektasi kita mungkin mengarah ke produk kecantikan seperti lotion, skincare atau produk lain yang erat hubungannya dengan lingkup kesehatan.

Bak anomali, hal itu tidak berlaku bagi Dosen Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Dr. Lannie Hadisoewignyo, yang malah ciptakan inovasi minuman segar bernama Kopi-Kupi.

Jangan salah fokus dengan namanya, karena meski menggunakan kata "Kopi", nyatanya minuman ini tidak mengandung biji kopi sama sekali, melainkan memanfaatkan limbah organik kulit pisang sebagai bahan dasarnya.

Lannie menceritakan bahwa inovasi minuman ini lahir layaknya 'efek samping', lantaran ide awalnya muncul di tengah ia sedang melakukan penelitian mengenai pemanfaatan limbah organik dari kulit Pisang Agung varietas Semeru khas Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Kabupaten Lumajang dikenal sebagai Kota Pisang yang mana sebagian besar penduduknya juga merupakan pengrajin kripik pisang, namun yang kripik pisang hanya memanfaatkan buahnya yang mengakibatkan adanya tumpukan limbah kulit pisang," terang Lannie, Kamis (16/5).

"Saat saya tanya ternyata kulit pisang tersebut hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak, belum dimanfaatkan dan diolah agar memiliki nilai ekonomis," lanjutnya.

Sejak tahun 2012 Lannie kerap membeli sekarung kulit pisang untuk melakukan penelitian, khususnya pada bagian amilum (pati) kulit pisang yang ia temukan memiliki karakteristik bagus untuk dimanfaatkan.

Selama proses penelitian tentang amilum kulit pisang itu, Lannie telah menciptakan beragam inovasi lain, salah satunya adalah amilum kulit pisang sebagai bahan tambahan untuk mengikat tablet (obat) yang sudah ia patenkan.

"Tetapi pembuatan amilum ini tidak praktis dan butuh waktu lama, sampai akhirnya kulit pisang itu malah menumpuk di tempat saya dan jika tidak segera di proses maka bisa membusuk," bebernya.

Pada momen itulah akhirnya Lannie iseng untuk merajang dan mengoven kulit pisang itu hingga menjadi serbuk, Lannie yang dulunya seorang pecinta kopi melihat serbuk tersebut mirip layaknya serbuk dari kopi tubruk.

"Akhirnya saya coba sangrai serbuk tersebut dan ternyata baunya enak dan harum," ucap Lannie.

Ingin bereksperimen lebih jauh, Lannie kemudian mencoba untuk menyeduh serbuk dari kulit pisang itu, meski awalnya ia merasa rasanya aneh, namun setelah diramu berulang kali akhirnya ditemukan ramuan yang pas dan lahirlah Kopi Kupi.

"Jadi kata Kopi dalam Kopi Kupi itu karena mirip seperti kopi yang melewati proses disangrai, selain itu juga teksturnya mirip meski bagi penggemar kopi berat mungkin tidak begitu terasa," jelasnya.

Kopi Kupi sendiri terbagi menjadi beberapa varian minuman, untuk teh Kopi Kupi itu murni air seduhan dari serbuk kulit pisang, sedangkan varian kopi dicampur dengan susu UHT dan gula aren hingga mirip seperti kopi susu yang bisa ditambahkan kreasi seperti kreasi boba, nata juga puding.

Tentunya minuman dari kulit pisang ini bebas kafein karena memang tidak ada campuran biji kopi sama sekali, alhasil produk ini juga aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa hingga anak-anak.

Inivasi ciptaan Lannie juga mendapat respon positif dari berbagai pihak, mulai dari lolos uji toksisitas di UGM hingga meraih sertifikat menjadi salah satu dari 115 Karya Inovasi Indonesia Paling Prospektif di tahun 2023 oleh Business Innovation Center (BIC).

Meski menerima lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapat nomor registrasi agar produk bisa dijual kepada publik, Lannie masih terkendala akibat belum memiliki tempat khusus pembuatan Kopi Kupi.

"Karena untuk produksi makanan atau minuman perlu itu, sedangkan lab yang saya gunakan masih digunakan bersama dengan anak-anak kampus, jadi saat ini penjualannya masih internal," tutupnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow