Jembatan Glendeng Dibuka, Warga Bojonegoro Sambut Riang Gembira
Surati, pedagang sayur keliling asal Desa Kalirejo, yang sehari-hari membeli sayuran di pasar Soko-Tuban mengaku senang ketika jembatan sepanjang 300 meter itu telah bisa dilewati, sebab dapat lebih cepat sampai tujuan. Ia menceritakan, selama jembatan direhabilitasi, dirinya harus naik perahu penyeberangan untuk menuju pasar dan membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
Kabupaten Bojonegoro, SJP- Warga dua kabupaten, khususnya Bojonegoro, sambut riang gembira dibukanya jembatan Glendeng.
Pasalnya mereka tidak perlu lagi memutar jarak lebih jauh atau naik perahu untuk menyeberangi sungai Bengawan Solo yang menjadi pemisah antara Desa Kalirejo, Kecamatan Bojonegoro kota dengan Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Surati, pedagang sayur keliling asal Desa Kalirejo, yabg sehari-hari membeli sayuran di pasar Soko-Tuban mengaku senang ketika jembatan sepanjang 300 meter itu sudah bisa dilewati.
Sebab ia dapat lebih cepat sampai tujuan dimana ia menceritakan, selama jembatan direhabilitasi, dirinya harus naik perahu penyeberangan untuk menuju pasar, dan membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
"Kalau naik perahu harus antri dan butuh waktu sedikit lebih lama," ucapnya, Jumat (2/2/2024).
Hal serupa diungkapkan oleh Kholis, pelajar asal Desa Simo yang mengenyam pendidikan di Kabupaten Bojonegoro yang harus memutar jarak lebih selama rehabilitasi jembatan Glendeng berlangsung.
"Selama jembatan diperbaiki, saya berangkat dan pulang sekolah muter lewat jembatan Kaliketek yang ada di sebelah barat," tandasnya.
Diketahui, jembatan penghubung antar kabupaten tersebut mengalami keretakan konstruksi pada awal November 2020 lalu.
Hal itu karena bagian penahan pondasi bagian utara amblas akibat abrasi sungai.
Akibat kejadian tersebut dan pertimbangan keselamatan, Pemerintah Kabupaten Tuban dan Bojonegoro merekomendasikan agar jembatan Glendeng ditutup.(*)
editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?
