Jaga Warisan Budaya Musik Patrol, Komunitas Jamus Kalimosodo Terus Eksis Bawakan Musik Patrol
Komunitas Jamus Kalimosodo mengembangkan budaya musik patrol
Kabupaten Malang, SJP – Nama Jamus Kalimosodo bukan saja sebuah pusaka dalam dunia pewayangan yang dimiliki oleh Prabu Puntadewa, atau sebuah kitab yang ditulis di daun lontar menggunakan aksara Jawa.
Namun di Kabupaten Malang Jamus Kalimosodo merupaka sebuah komunitas musik tradisional yang memiliki puluhan anggota.
Komunitas musik Jamus Kalimosodo ini merupakan sebuah perkumpulan yang hingga saat ini terus berupaya mempertahankan dan mengembangkan budaya Musik Patrol kepada masyarakat dan generasi muda.
Semula, terbentuknya komunitas tersebut terbentuk akibat berkumpulnya para warga untuk berjaga ronda saat malam hari, dan perlahan-lahan perkumpulan ini mulai dikenal masyarakat dengan aliran musik Tradisional Patrol.
Ketua Komunitas Jamus Kalimosodo, Supriyanto, kepada SuaraJatimPost.com mengatakan, komunitas Jamus Kalimosodo ini dibentuk pada tahun 2012 silam, dan saat ini sudah beranggotakan sekitar 60 anggota dari berbagai kalangan usia, bahkan termasuk anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama.
"Ide terbentuknya komunitas ini berawal dari keisengan kumpul bersama dengan duduk santai tiap sore dan malam. Kemudian ada ide dari kawan-kawan untuk membuat ronda malam sambil bermain musik, dari situ lama-lama kita tambah alat musiknya dan kita padukan dengan alat musik yang lain," ucapnya, saat ditemui awak media, Senin (4/3/2024).
Supriyanto menjelaskan, komunitas Jamus Kalimosodo ini mengenakan alat musik kentongan bambu yang dipadukan dengan drum band.
Hingga saat ini komunitas tersebut aktif tampil diberbagai acara hingga luar kota. Bahkan, juga sampai meraih kejuaraan di beberapa lomba yang diikuti.
"Dari tahun 2012 lalu hingga saat ini, kami pernah diundang di 800 lebih kegiatan, sampai ke luar kota juga seperti Surabaya, Tulungagung, Blitar hingga Kediri, kami pernah juara di Festival Patrol tingkat Kecamatan Wajak, itu juara satu dari 23 grup, pernah juara 2 lomba musik patrol Ramadan di Krida Budaya, tingkat Kabupaten Malang. Kemudian pernah ikut kegiatan lomba juga di Makodam V Brawijaya, saat itu masih masa kepemimpinan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo," jelasnya.
Meskipun latihan musik dilakukan saat menjelang event-event tertentu, Komunitas Jamus Kalimosodo selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Bahkan, juga tidak pernah menggunakan guru dari luar, semua aransemen musik murni hasil dari kolaborasi anggota komunitas itu sendiri.
"Kita latihannya jarang-jarang, tapi kalau ada event-event tertentu kita biasanya 2 sampai 3 kali. Kita selalu kerja sama dan semuanya murni dari anggota, kita berlatih bersama," ucapnya.
Diakhir, Supriyanto menyampaikan bahwa motivasi utama dari komunitasnya adalah untuk memberikan wadah kepada generasi muda untuk mengembangkan dan melestarikan musik tradisional daerah.
"Meski tidak mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, kami tetap semangat dan berharap dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi bagi pelestarian budaya Indonesia," tandasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?