Jadi Sasaran Roasting Komika, Gus Fawait: Anak Muda Memang Harus Kritis
"Ini pertama kali pengalaman saya di-roasting dan rasanya wow, luar biasa. Tapi saya senang, karena anak muda memang ekspresif. Jadi anak-anak muda itu harus kita wadahi, agar keinginan dari anak muda itu memunculkan potensi baru," ucapnya, Ahad (13/10/2024).
JEMBER, SJP - Calon Bupati (Cabup) Jember Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait memenuhi undangan para komika asal Jember. Acara tersebut digelar di aula Hotel Grand Valonia, Kecamatan Sumbersari, Jember, pada Ahad (13/10/2024) malam.
Dalam acara tersebut, cabup nomor urut 2 itu naik ke atas pentas dan mendapat sindiran dan kritikan dari para komika dalam bentuk roasting. Meski begitu, Gus Fawait mengaku salut dan bangga atas kritikan yang disampaikan dalam bentuk komedi itu.
Bahkan katanya, anak-anak muda di Jember memang harus kritis. Sebab baginya, hal itu merupakan cara anak muda untuk menyampaikan kritikan secara ekspresif. Hal itu dinilai sebagai ekspresi positif dengan menyoroti persoalan yang ada di Jember.
"Ini pertama kali pengalaman saya di-roasting dan rasanya wow, luar biasa. Tapi saya senang, karena anak muda memang ekspresif. Jadi anak-anak muda itu harus kita wadahi, agar keinginan dari anak muda itu memunculkan potensi baru," ucapnya, Ahad (13/10/2024).
Pagelaran itu menghadirkan lima orang komika. Dua di antaranya merupakan komika nasional. Yakni, Rizky Bibier dan Firza Valaza. Kemudian tiga komika lainnya merupakan komika lokal asak Jember. Yakni, Bagas, Raka dan Hengky. Semuanya kompak me-roasting Gus Fawait.
Kelima komika itu, kompak memberikan kritikan, sindiran dan bullyan pada Gus Fawait dalam bentuk komedi dan candaan. Acara dimulai saat Gus Fawait masuk ke ruangan roasting dan disambut dengan lagu Madu Tiga dari Ahmad Dani.
Kemudian langsung disambut dengan roastingan dari Bagas, Raka dan Hengky. Tidak hanya itu, Rizky Bibier dan Firza Valaza juga ikut memberikan roasting saat Gus Fawait duduk atas pentas. Kelima komika itu banyak mengkritisi soal program dan visi-misi Gus Fawait.
Bahkan, warna dresscode yang kerap dikenakan Gus Fawait saat berkampanye tak luput dari sasaran roastingan mereka. Bagi mereka dresscode yang dikenakan unik karena berwarna pink. Banner Gus Fawait yang bertebaran di jalan juga menjadi bahan roasting.
Lebih parahnya lagi, komika asal Jember, Hengky menyebut wajah Gus Fawait disebut mirip pemain sepak bola asal klub Persita Tangerang, Egi Melgiansyah. Candaan itu sontak disambut gemuruh tawa seisi ruangan, termasuk oleh Gus Fawait sendiri.
Meski selama kurang lebih dua jam di-roasting, Gus Fawait sama sekali tidak merasa kesal. Bahkan dia mengapresiasi munculnya ide untuk menyampaikan kritik dengan konsep stand up comedy. Bahkan menuutnya, acara itu memiliki dampak positif.
"Acara hari ini berbayar loh ya. Ada tiketnya. Berarti kan pertumbuhan ekonomi jalan, pendapatan pajak jalan, dan lain sebagainya. Maka ke depan kami akan menyiapkan program untuk anak muda. Acara roasting ini salah satu event yang bagus dikembangkan," ujarnya.
Salah satu program Gus Fawait yang disoroti oleh para komika itu yakni program tentang perhatian terhadap agama. Progam tersebut memuat janji politik Gus Fawait untuk memperbaiki rumah ibadah yang kondisinya memerlukan perawatan.
"Program kami membangun seribu rumah ibadah. Tidak hanya masjid dan musala. Semua rumah ibadah di Jember harus kita perhatikan. Jember adalah rumah besar kita. Rumah semua agama. Rumah segala suku budaya. Rumah semua golongan," tegasnya.
Menurut Gus Fawait, acara semacam itu menjadi potensi wisata baru. Model kritikan semacam itu merupakan ciri khas anak muda. Dia senang saat prpogram dan visi-misinya di-roasting. Setidaknya, program yang telah dia susun sudah diketahui oleh para komika itu.
Dia berjanji akan menyediakan wadah lebih luas lagi untuk anak muda di Jember. Sebab menurutnya, kreativitas anak muda jaman sekarang akan sangat potensial jika difasilitasi dan diarahkan ke hal yang positif. Sehingga akan menekan potensi kenakalan remaja.
"Anak muda ini perlu diwadai. Mulai dari musik, komunitas budaya, komunitas motor, komunitas mobil, dan yang lain. Jangan sampai ketika anak muda berkreasi, selalu dianggap kenakalan remaja,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara, Rizky Biebier mengatakan, kegiatan itu sebagai bentuk kritikan positif ala anak muda untuk lebih mengenal sosok calon pemimpin daerahnya. Uniknya karena acara itu tidak dikemas dengan bentuk kampanye.
"Kenapa Gus Fawait? sebenarnya saya netral. Siapa saja wakil rakyat yang mau saya roasting saya persilakan. Karena dari acara yang saya kemas ini, sudah saya buka penawaran lewat Instagram," kata Rizky, Ahad (13/10/2024).
"Saya pernah me-roasting Cak Thoriq di Lumajang. Kok calon bupati kita di Jember kok gak ada yang mau di-roasting dan gak ada yang merespon. Sampai suatu ketika, Gus Fawait yang merespon. Oke lah. Dan perlu digaris bawahi, ini bukan kampanye," sambung Rizky.
Menurut komika asal Jember itu, acara me-roasting Gus Fawait itu adalah salah satu cara untuk mengenal sosok calon pemimpin lewat acara ekspresi seni. Sehingga publik, terutama anak muda tahu tentang latar belakang dan program dari calon pemimpinnya.
"Dari roasting itu saya gak mau ngejek yang sebegitunya. Tapi saya pengen mengenalkan bagaimana sikap seorang pemimpin ke rakyat. Tujuannya untuk apa? biar anak muda bisa menyampaikan aspirasinya lewat sebuah kesenian," ujarnya.
Rizky menegaskan, kegiatan tersebut bukanlah kampanye. Dia pun berharap kepada siapa pun bupati yang akan memimpin Kabupaten Jember, agar menyediakan wadah bagi anak muda seluas-luasnya. Terutama di bidang kesenian.
"Sekali lagi, ini bukan acara kampanye. Saya berharap siapapun pemenangnya, saya minta tolong agar anak muda dikasih ruang untuk berekspresi," harapnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?