Indonesia Targetkan Swasembada Pangan 2027, Langkah Strategis untuk Masa Depan Pertanian

Indonesia berkomitmen untuk mencapai swasembada pangan, khususnya beras, pada tahun 2027

14 Oct 2024 - 13:04
Indonesia Targetkan Swasembada Pangan 2027, Langkah Strategis untuk Masa Depan Pertanian
Stok beras di Pasar Anyar Tangerang, Tangerang, Jumat (1/3/2024). (Foto: B-Universe Photo/Monique Handa Shafira)

Suarajatimpost.com - Indonesia berkomitmen untuk mencapai swasembada pangan, khususnya beras, pada tahun 2027. Untuk mewujudkan cita-cita ini, berbagai langkah telah diambil, termasuk melibatkan 50 ribu generasi milenial ke dalam sektor pertanian dan menyediakan alat serta mesin pertanian modern.

Kementerian Pertanian (Kementan) telah merancang Peta Jalan Menuju Swasembada Pangan dan Lumbung Pangan Dunia 2024-2029. Persiapan dimulai tahun ini, dengan program pompanisasi di 1 juta hektare lahan sawah tadah hujan. Pada tahun 2025, target produksi beras ditingkatkan hingga 2,5 juta ton, dengan pompanisasi berlanjut. Tahun berikutnya, produksi beras diharapkan mencapai 5 juta ton, dengan pencetakan sawah baru seluas 1 juta hektare dari lahan rawa mineral.

Menurut rencana tersebut, pada tahun 2027, Indonesia diharapkan mencapai produksi beras 7,5 juta ton melalui pencetakan sawah baru. Di tahun 2028, Indonesia akan mulai mengekspor beras dengan total produksi 10 juta ton. Target untuk 2029 adalah menjadi lumbung pangan dunia dengan produksi 12,5 juta ton, sambil terus mencetak sawah baru dan mendukung ekspor serta bantuan beras ke negara lain.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa memastikan ketersediaan pangan adalah prioritas, dengan harapan swasembada dapat tercapai dalam waktu tiga tahun. Ia menekankan pentingnya melibatkan generasi milenial yang akrab dengan teknologi modern, yang merupakan kunci untuk menekan biaya produksi hingga 60-70%. Keterlibatan mereka juga diharapkan dapat mengatasi masalah regenerasi petani, mengingat sebagian besar petani saat ini berusia di atas 45 tahun.

Kementan menargetkan 50 ribu generasi milenial untuk terlibat dalam pertanian dengan dukungan alat pertanian berteknologi tinggi. Menurut data Sensus Pertanian 2023, terdapat 16,78 juta petani milenial, dengan 10,59 juta di antaranya berusia lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital.

Kementan juga mengimplementasikan program pendampingan dan diseminasi teknologi oleh penyuluh pertanian untuk mendekatkan petani dengan inovasi. Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, HM Yadi Sofyan Noor, menyatakan optimisme tentang masa depan pertanian Indonesia, asalkan potensi yang ada terus dikembangkan dengan dukungan pemerintah.

Pada 9 Oktober 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor. Ia menekankan pentingnya produksi pangan yang mandiri sebagai bagian dari kedaulatan bangsa, terutama setelah pengalaman krisis saat pandemi Covid-19 yang memengaruhi pasokan pangan global.

Dengan tekad ini, Indonesia berusaha untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berperan sebagai pemain utama dalam pasar pangan dunia. (**)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow