Ingin Berwisata Religi di Bondowoso? Ini Tiga Makam Tokoh Yang Wajib Dikunjungi

Kabupaten Bondowoso, SJP – Kabupaten Bondowoso yang kaya akan peninggalan situs era jaman megalitikum, ternyata juga memiliki makam keramat para leluhur, pembabat alas dan pemuka agama yang ternama.

Makam-makam keramat ini masih menjadi tempat untuk bermunajat kepada sang pencipta dan tetap ramai dikunjungi oleh masyarakat yang datang untuk berziarah.

Tak hanya itu, para peziarah yang datang ternyata bukan hanya dari warga lokal saja. Bahkan, wisatawan religi datang dari luar kota dan mancanegara juga berkunjung ke makam keramat di Bondowoso.

Kesakralan dari makam keramat di Bondowoso ini, konon katanya bisa mewujudkan keinginan para peziarah. Bahkan, Bupati KH Salwa Arifin sering berziarah ke makam tokoh-tokoh besar tersebut.

Bahkan, karena kesakralannya, Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) menjadikan tiga makam tokoh besar sebagai destinasi wisata religi. Berikut ulasannya :

1.    Makam Ki Ronggo

Makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Raden Bagus Assra (RBA) Ki Ronggo, yang merupakan pembabat alas Bondowoso.

RBA Ki Ronggo membabat Bondowoso yang dulunya hutan belantara pada tahun 1809, yang kala itu juga tokoh dengan panggilan Mas Ngabehi Astrotruno ini, dianggkat sebagai patih berdiri sendiri (zelfstanding) dengan nama Abhiseka Mas Ngabehi Kertonegoro.

Beliau merupakan bupati pertama Bondowoso yang diangkat pada tanggap 17 Agustus 1819 atau 25 Syawal 1234 H. Sosok besar dibalik berdirinya Bondowoso ini, wafat pada 11 Desember 1854 dan dimakamkan di Kecamatan Sekarputih.

Sebagai penghormatan pada sosok Ki Ronggo, setiap tahunnya, tepatnya semalam sebelum peringatan hari jadi Bondowoso, selalu diadakan selamatan oleh warga dan jajaran pemerintah. Keesokan harinya digelar kirab budaya rombongan Forkopimda untuk melakukan ziarah makam RBA Ki Ronggo.

2.    Makam Kiai Mas Prajekan

Kiai Mas dipandang sebagai tokoh penyebar agama Islam di Wilayah Prajekan, sehingga sangat dihormati. Makamnya pun hingga saat ini masih ramai dikunjungi oleh para peziarah.

Bahkan, sampai saat ini masih ada tradisi nyekar dan selamatan di makam yang dipengaruhi kebudayaan Cina, Islam dan Jawa. Hal ini tampak pada sisa peninggalan yang terdapat di Pesantren dan makam Kiai Mas.

Di area makam, tampak ornamen bangunan dan makam Kiai Mas yang menggambarkan simbol-simbol kebudayaan Cina. Hal ini menguatkan bahwa Kiai Mas adalah keturunan bangsawan Cina yaitu dinasti Han.

3.    Makam Mbah Singo

Makam tokoh yang dikenal dengan sebutan Juk Seng ini, menjadi simbol kebudayaan yang menjadi ikon Kabupaten Bondowoso, yakni Singo Ulung. 

Makam yang terletak di Desa Blimbing Kecamatan Klabang tersebut, menjadi makam keramat, karena Juk Seng adalah sosok pembabat alas Desa Blimbing dan menjadi sosok yang disegani.

Sampai saat ini, warga desa setempat tetap memberikan penghormatan dengan melaksanakan selamatan desa tahunan, di area makam Mbah Singo. Warga juga menyajikan kesenian Singo Ulung dan tari Topeng Konah.

Singo Ulung ternyata bentuk lain dari Mbah Singo atau Juk Seng saat melawan orang jahat. Sehingga, sampai saat ini Singo Ulung direplikasikan menjadi sebuah kesenian yang diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kemendikbud RI.

Itulah sedikit ulasan dari tiga makam keramat di Kabupaten Bondowoso yang bisa dijadikan jujukan wisata religi. Para wisatawan juga tidak perlu mengeluarkan budget untuk berwisata di makam-makam tokoh besar di Bondowoso, alias gratis. (**)

Editor : Trisukma
Sumber : Disparbudpora Bondowoso