Inggrid Wenas, Desainer Grafis Alumni PCU Pemenang Sayembara Logo HUT ke-79 Kemerdekaan RI

Surabaya, SJP - Logo resmi untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) telah resmi diluncurkan, logo tersebut merupakan karya dari seorang alumni Petra Christian University (PCU) Surabaya bernama Inggrid Wenas.

Bukan secara tiba-tiba, melainkan logo hasil karya Inggrid bersama timnya ini merupakan pemenang Sayembara Logo HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia yang mengangkat tema “Nusantara Baru Indonesia Maju"

Saat ditemui, Inggrid mengungkapkan, sayembara yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) itu diikuti oleh perwakilan dari 6 Kota di Indonesia, termasuk Surabaya.

"Kami dihubungi ADGI bahwa studio kami terpilih untuk mewakili Kota Surabaya mengikuti sayembara, dengan diberi waktu satu bulan, saya dan 4 anggota tim lain harus membuat logo beserta elemen yang sesuai tema yang diangkat," beber Inggrid, Senin (1/7).

Saat Sayembara, Inggrid menuturkan, setiap perwakilan akan diberikan cek poin untuk proses kesepakatan desain logo, ia bahkan menggambarkannya seperti melakukan bimbingan dengan dosen saat di kampus.

"Dengan proses cek poin itu terbantu proses desainnya karena banyak yang memeriksa hasil desain logonya apalagi mereka sudah expert di bidangnya," terangnya.

Logo HUT ke-79 RI yang Inggrid buat memiliki makna Indonesia sebagai nusantara negara kepulauan dengan keindahan alam yang elok, dan ia menegaskan bahwa logo tersebut merupakan hasil buah pikir seluruh timnya yang memiliki visi yang sama.

"Idenya itu juga ramai kita buat bersama tim, jadi lebih mantap daripada kalau dipikir dengan satu kepala saja," ucap Inggrid.

Inggrid membeberkan bahwa ada tujuh (7) konsep visual yang menyusun logo HUT ke-79 RI, meliputi:

1. Angka 79, tersusun terpisah-pisah yang mempresentasikan bentuk daru negara Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Bentuk dari ujung atas angka 7 di logo tersebut menyerupai paruh Garuda yang merupakan lambang negara.

3. Badan dari angka 7 menyerupai panah ke kanan atas, melambangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

4. Arah lengkungan angka saling terhubung satu sama lain, menandakan prinsip pembangunan negara yang berkelanjutan.

5. Badan dari angka 9 berbentuk dahan dan daun, melambangkan prinsip pembangunan negara berlandaskan ekonomi hijau.

6. Kaki dari angka 7 dan 9 memiliki bentuk yang sama, dan jika disusun akan membentuk dua tangan, sebuah simbol persatuan masyarakat Indonesia.

7. Bagian atas angak 7 dan bagian bawah angka 9 memiliki bentuk gelombang yang sama, mempresentasikan pemerataan dan kesetaraan sebagai tujuan negara.

"Melalui desain ini, saya dan tim ingin, value-nya itu yang tersampaikan. Pesan-pesan positif, harapan dan doanya itu yang tersampaikan ke masyarakat Indonesia," tandas Inggrid.

Tim suarajatimpost.com juga sempat menemui dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) PCU yakni Bing Bedjo Tanudjaja, ia merupakan dosen Inggrid semasa kuliah dan menganggap potensi Inggrid sudah terlihat sejak saat dihadapkan dengan proyek desain sebagai tugas kuliahnya.

"Dia (Inggrid) itu menganggap apa yang menjadi kekurangannya selalu berusaha diperbaiki secepat mungkin, mungkin sifat itu juga yang membuat ia meraih prestasi membanggakan ini," ucap Bedjo.

Sebagai dosen, Bedjo membeberkan bahwa PCU memang memiliki ciri khas mengajar dengan dasar yang kuat, yakni melalui riset mendalam sebelum akhirnya membuat suatu desain.

"Dari riset menjadi konsep, konsep baru jadi karya. Itu gemblengan yang tidak mudah bagi mahasiswa, apalagi yang baru lulus SMA," tambahnya.

Bedjo mewakili seluruh pihak kampus mengungkapkan rasa bangganya atas capaian membanggakan yang diraih oleh Inggrid, terlebih nantinya logo yang dikreasikan oleh Inggrid beserta tim akan digunakan di seluruh penjuru Indonesia untuk rayakan HUT ke-79 RI.

"Melihat murid meraih prestasi dan mampu melampaui gurunya adalah kebahagiaan yang tidak ternilai bagi seorang pengajar seperti saya, jadi sekali lagi saya ucapkan selamat untuk Inggrid," tutup Bedjo. (*)

Editor: Rizqi Ardian