Dua Rekor Muri Menjadi Kado Terakhir Bupati Jombang

Kabupaten Jombang, SJP - Pemerintah Kabupaten Jombang mengadakan acara pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan acara makan bersama Gokil (Sego Kikil) pincuk 15.000 porsi, serta gerakan makan ikan yang ditandai dengan tumpeng ikan lele terbesar. 

Pra acara dimulai pukul 06.00 WIB, dengan pembagian kupon makan nasi, kemudian dilanjutkan dengan pentas edukasi seni dan budaya dari siswa SMP di Kabupaten Jombang. 

Pukul 08.45 WIB, rombongan dari Bupati dan Wakil Bupati Jombang tiba bersamaan dengan tamu undangan VIP, Gus Muafiq.

Kedatangan rombongan tersebut disambut meriah oleh para anggota Muslimat dan Fatayat se-Jombang.  Bupati juga Jombang, Mundjidah Wahab merupakan ketua Muslimat dan Fatayat Kabupaten Jombang.

Berhubung besok adalah hari terakhir masa jabatan dari pasangan bupati dan wakil bupati Mundjidah Wahab dan Sumrambah, acara tersebut juga sekaligus dijadikan ajang 'pamit' oleh pasangan pimpinan Kabupaten Jombang kepada masyarakat.

Acara berlanjut dengan sambutan dan pesan pesan dari penceramah KH. Ahmad Muafiq. Dalam ceramah singkat Gus Muafiq menyampaikan tentang pentingnya berdoa memohon berkah pada saat makan.

"Makanan adalah sebuah organisasi yang kompleks, dari satu jenis makanan itu terdiri dari banyak sekali komponen yang didoakan supaya semua dapat berkah," pesannya. 

Acara inti dilaksanakan dengan penyerahan piagam penghargaan pemecahan 2 rekor MURI. Yaitu yang pertama berupa sajian 15.000 porsi kikil pincuk untuk masyarakat, kemudian rekor kedua dicapai dengan tumpeng ikan terbesar yang terdiri dari 4.000 ekor ikan lele.

Penghargaan itu merupakan penghargaan yang ke-6 dan ke-7 Kabupaten Jombang dari MURI.  

Setelah pemberian piagam penghargaan, Pemkab Jombang juga menyerahkan santunan kepada anak Yatim, yang langsung diserahkan secara simbolik oleh Bupati Jombang kepada beberapa anak yatim. 

Bupati Jombang menyampaikan rasa terimakasihnya atas kepercayaan masyarakat Jombang selama 5 tahun belakangan ini dan permohonan maaf yang tulus kepada masyarakat apabila ada yang kurang berkenan selama masa kepemimpinannya.

"Hari ini adalah mungkin adalah hari terakhir saya dan wakil bupati memegang amanah untuk memimpin, oleh karena itu saya mohon maaf apabila masih banyak kurang dan salah yang saya perbuat," ungkap Mundjidah Wahab diiringi suasana haru. (*)

Editor : Noordin