Disbudporapar Kabupaten Mojokerto Imbau Pelaku Usaha Wisata Taati Surat Edaran Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Kabupaten Mojokerto, SJP - Kondisi cuaca hujan lebat disertai angin kencang, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi 2023-2024, yang diteken Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, selama 155 hari.

Meski status tersebut sudah hampir 1 bulan lalu, membuat para pengelola jasa wisata harus memperhatikan surat edaran Bupati Mojokerto dengan nomor 360/6856/416-205/2023 itu.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto, Norman Handito mengatakan, semua pengelola wisata yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto agar menaati serta memperhatikan surat edaran itu.

"Kita sudah mengarahkan ke semua pengelola usaha wisata untuk menaati peraturan itu," ujarnya, Jumat (26/01/2024).

Norman menjelaskan, hal itu termasuk langkah antisipasi terhadap bencana hidrometeorologi seperti pemotongan ranting-ranting pohon (rantingisasi), penertiban baliho semi permanen, penguatan lereng sekaligus pembersihan saluran atau irigasi air.

"Kemudian, memantau tumpukan sampah di sungai yang mungkin dekat dengan obyek-obyek wisata yang termasuk dalam pembersihan sungai,” terangnya.

Sementara, Kabid Pariwisata Disbudporapar Kabupaten Mojokerto, Antor Subendi menyebut, hingga kini belum ada upaya lanjutan selain adanya surat edaran Bupati Mojokerto.

"Saat ini para pengelola jasa wisata hanya mendapat surat imbauan termasuk langkah antisipasinya. Itupun belum ada skema seperti buka tutup jalur jika ada cuaca buruk," kata dia.(*)

editor: trisukma