Ini Dia Cara Jumat Berkah Ketua Harian Suket Teki Nusantara
Yakni dengan memborong dagangan para pedagang yang ada di sejumlah jalan protokol di Kota Kediri. Nasi-nasi tersebut, lantas dibagikan kepada para pemulung, yang ada di TPA Klotok Kota Kediri.
Kota Kediri, SJP – Hari Jumat lumrahnya digunakan banyak kalangan untuk berbagi dengan sesama. Berbagai macam cara dilakukan donatur untuk membagi rezeki, salah satunya seperti berbagi nasi.
Hal serupa dilakukan Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) dalam jumat berkah. Namun, mereka sedikit berbeda yakni cara mendapatkan nasi bungkusnya.
Yakni dengan memborong dagangan para pedagang yang ada di sejumlah jalan protokol di Kota Kediri. Nasi-nasi tersebut, lantas dibagikan kepada para pemulung, yang ada di TPA Klotok Kota Kediri.
Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara Vinanda Prameswari mengatakan, bakti sosial ini sebagai bentuk kepedulian RSTN terhadap sesama, terutama masyarakat kurang mampu.
“Kita borong nasi di sekitar Taman Sekartaji dan sekitar daerah Sri Ratu. Lalu kita bagikan ke masyarakat kurang mampu,” kata Vinanda Prameswari, pada Jumat (8/3/2024).
Dengan tertib, para pemulung di TPA Klotok berbaris menerima bungkusan nasi dari RSTN. Tak butuh waktu lama, 100 nasi bungkus habis dalam sekejap.
Ditanya mengapa harus membeli nasi, Vinanda mengatakan bahwa hal itu juga untuk membantu para pelaku UMKM yang ada. Sehingga, dengan begitu banyak masyarakat yang terbantu dalam jumat berkah itu.
“Dengan membeli di pedagang, kita juga turut membantu perekonomian mereka, dan semoga kegiatan ini bisa bermanfaat,” imbuh Vinanda.
Selain membagikan nasi bungkus, Mbak Vinanda juga sempat makan bareng relawan dan para pemulung di kawasan TPA Klotok. Mereka tampak ngobrol gayeng sambil menikmati makanan.
Relawan Suket Teki Nusantara bertekad membantu tugas pemerintah dalam menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan membantu tugas aparat keamanan, agar tercipta situasi yang kondusif serta tercapainya Harkamtibmas.
Para relawan ini juga komitmen terhadap budaya gotong royong, kepedulian terhadap kaum termajinalkan serta saling asah, asih dan asuh sesema masyarakat tidak membedakan suku, agama, budaya, bahasa, semua adalah saudara.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?