Perebutkan Kursi Pimpinan Kota Batu, PKB vs PDIP?

Duel sengit ini dikarenakan hanya PKB dan PDIP yang memiliki jumlah kursi yang sama sehingga dua partai itu saja yang dipastikan dapat mengusung calon untuk memperebutkan jabatan tertinggi di Kota Batu.

08 Mar 2024 - 10:15
Perebutkan Kursi Pimpinan Kota Batu, PKB vs PDIP?
Ilustrasi duel kursi Walikota Batu PKB vs PDIP (Tiwandasella/SJP)

Kota Batu, SJP - Menuju Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang juga akan dilaksanakan pada tahun ini, orang nomor satu Kota Batu nantinya akan menjadi pertarungan antara PKB dan PDIP.

Hal ini dikarenakan hanya PKB dan PDIP yang memiliki jumlah kursi yang sama dan memenuhi ketentuan 20 % dari jumlah kursi DPRD, sehingga dua partai itu saja yang dipastikan dapat mengusung calon untuk memperebutkan jabatan tertinggi di Kota Batu bila tanpa koalisi.

Hal ini juga tercatat pada real count yang membuktikan bahwa PKB berhasil mendulang suara terbanyak dengan total 27.170 suara dan menggeser PDIP menjadi peringkat kedua dengan total perolehan 24.900.

Dari data yang dihimpun, banyak masyarakat Kota Batu yang mengelu-elukan nama Ketua DPC PKB Nurochman dan Ketua DPC PDIP Punjul Santoso yang akan berkompetisi dalam gelaran yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 nanti.

Ketua DPC PKB Batu Nurochman mengatakan pada Jumat (8/3/2024) hasil perolehan suara rekapitulasi tingkat kota yang juga sudah selesai di plenokan di KPU Propinsi adalah momentum baik bagi pihaknya untuk mempersiapkan keikutsertaan PKB dalam pilkada nanti.

"Kami saat ini tengah mempersiapkan Pleno DPC PKB untuk merekomendasikan nama-nama bakal calon wali kota, namun untuk nama masih belum. Saat ini kami fokus membentuk desk pilkada sebagai lembaga ad hoc partai dan sedang menjalin komunikasi intensif dengan beberapa partai politik di Kota Batu untuk menjajaki potensi koalisi di Pilkada untuk selanjutnya dikonsultasikan ke DPW PKB Jatim dan DPP PKB," urainya.

Senada, Ketua DPC PDIP Batu Punjul Santoso membeberkan pihaknya masih belum berfokus pada pilkada lantaran masih menunggu rekapitulasi tingkat provinsi sampai pusat.

"Jadi tahapan-tahapannya biarkan dilewati dulu karena ketika semua sudah lengkap maka itu bisa menjadi dasar kami untuk mengusung, kalau terpenuhi bisa mengusung sendiri namun kalau tidak maka akan berkoalisi dengan siapa. Itu harus terpenuhi semua karena dasar-dasar menuju pilkada juga menunggu perampungan rekapitulasi. Kalau masyarakat mau berpendapat apapun maka kami akan menerima karena dasar negara kita ini kan demokrasi sehingga sah-sah saja," pungkasnya. (*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow