Betlehem, Kota Suci Kelahiran Yesus Kristus yang Menggenggam Sejarah dan Harapan Dunia
Betlehem, kota suci yang dikenal sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus, memiliki makna yang sangat penting dalam tradisi Kristen
Suarajatimpost.com - Betlehem, kota suci yang dikenal sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus, memiliki makna yang sangat penting dalam tradisi Kristen. Dengan sejarah yang dimulai sejak era Paleolitikum, Betlehem kini dihuni oleh sekitar 26.000 orang, mayoritas di antaranya adalah Muslim Arab, dengan 40 persen lainnya adalah Arab Kristen. Kota ini terletak di wilayah Tepi Barat dan memiliki kewarganegaraan Palestina.
Nama "Betlehem" sendiri berasal dari abad ke-14 SM, yang diberikan oleh Dewi Beit Lahmu. Dalam bahasa Ibrani, "Beit" berarti rumah, sementara "Lehem" berarti roti atau makanan. Dalam bahasa Arab, Betlehem diartikan sebagai "Rumah Daging."
Sejak tahun 339 Masehi, Gereja Kelahiran atau "Nativity Church" dibangun di sini, mengklaim sebagai tempat lahirnya Yesus. Kehadiran Yesus di Betlehem pada abad ke-2 M menjadikan kota ini semakin penting dalam sejarah Kristen.
Perjalanan sejarah Betlehem mencakup banyak peristiwa besar, mulai dari penaklukan Romawi hingga masa mandat Inggris atas Palestina (1923-1948). Setelah ditaklukkan Yordania pada tahun 1950, Betlehem berada di bawah kekuasaan Israel pada tahun 1967, sebelum akhirnya menjadi bagian dari Palestina pada 1995, saat diserahkan kepada Otoritas Nasional Palestina.
Meskipun dikelola oleh Otoritas Palestina, Betlehem terpisah oleh Jalur Gaza, menjadikannya bagian penting dari wilayah Palestina dengan tantangan geografis dan politik tersendiri.
Sejarah Betlehem tidak hanya mencerminkan perjalanan religius, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam konteks politik dan budaya dunia. (**)
sumber: beritasatu.com
Editor : Danu S
What's Your Reaction?