Warga Pulo Lor Jombang Kesal, Proyek Desa Rp 150 Juta Dikerjakan Orang Luar

Warga mempertanyakan pembangunan lapak tersebut yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) kepada Pemerintah Desa Pulo Lor. Warga menyayangkan jika pembangunan lapak desa tersebut harus dikerjakan oleh warga dari luar desa.

16 Nov 2023 - 06:45
Warga Pulo Lor Jombang Kesal, Proyek Desa Rp 150 Juta Dikerjakan Orang Luar
Tanda pengerjaan proyek di Desa Pulo Lor. (Erwin/SjP)

Jombang, SJP - Warga Dusun Tawangsari RT 9, RW 3 Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang, kesal lantaran pembangunan lapak di desanya dikerjakan oleh pemborong dari luar. Padahal, nilai proyek itu mencapai ratusan juta rupiah.

Dalam papan proyek yang terpasang di sekitar lokasi, terpampang tulisan Pemerintah Kabupaten Jombang, Kecamatan Jombang, Desa Pulo Lor.

Papan nama proyek tersebut menginformasikan kegiatan pembangunan lapak desa dari baja ringan, volume 2 unit dengan ukuran 10 meter x 30 meter, yang berlokasi Dusun Tawangsari, RT 9 Rw 3, Desa Pulo Lor, Jombang.

Tak hanya itu, papan proyek juga bertuliskan anggaran Rp 150 juta, dengan pelaksana Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Pulo Lor. Termasuk disebutkan sumber dana dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023.

Warga Desa Pulo Lor, Gang 2, Rikardi, mempertanyakan pembangunan lapak tersebut yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) kepada Pemerintah Desa Pulo Lor.

Dirinya menyayangkan jika pembangunan lapak desa tersebut harus dikerjakan oleh warga dari luar desa.

Gawe kanopi koyok ngunu mosok wong jobo, akeh lo pak wong sing nganggur nang desoku, ayolah dilibatno, (membuat kanopi seperti itu masak orang luar, banyak pak warga menganggur di desaku, ayo dilibatkan),” kata Rikardi, Kamis (16/11/2023).

Rikardi mengaku telah melihat langsung masalah pengerjaan proyek lapak desa tersebut, yang dikerjakan orang luar Desa Pulo Lor, yakni, pemborong dari Mojoagung.

Sebelumnya, dia menuturkan sudah ada bangunan lapak di bagian selatan. Nilainya sekitar seratus juta, untuk beberapa bidak lapak, yang menurut pantauannya belum berjalan efektif, tiba-tiba ada pembangunan baru sebelah utara dengan nilai anggaran lebih besar.

“Rp 150 juta hanya untuk bikin kanopi dan paving,” ujarnya.

Rikardi menjelaskan, pemborong pekerjaan asal Mojoagung pernah menyampaikan, jika volume pekerjaan kurang lebih 300 meter persegi dengan nilai pengerjaan per meter di harga Rp 400 ribu.

“Jika dikalikan ketemunya kan Rp 120 juta, sedangkan anggaran Rp150 juta,” ucap Rikardi dengan nada geram.

Terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Pulo Lor Jombang, Yulianto, tidak banyak memberikan komentar atas pelaksanaan proyek ratusan juta rupiah tersebut. Yulianto menyarankan untuk mengonfirmasi kepada kepala desa.

“Konfirmasi ke Pak Lurah mawon (Konfirmasi ke Lurah saja),” kata Yulianto.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Kepala Desa Pulo Lor, Andre, membenarkan ada pengerjaan pembangunan lapak tersebut. Namun, ia menyebut, pengerjaannya diswakelolakan.

“Inggih mas, swakelola mas,” ungkapnya lewat aplikasi pesan whatsapp.

Dirinya juga menjelaskan alasan mengapa melibatkan pihak ketiga untuk membangun lapak desa dari Dana Desa (DD) dan tidak diswakelolakan.

“Kalau baja ringan itu masuk kategori pekerjaan khusus. Secara aturan boleh dipihak ketigakan,” terangnya.

Menurut Andre, jika ada dugaan bahwa material bahan bangunan diduga bukan merupakan bahan dari baja ringan tapi sejenis besi pipa holow, pihaknya meminta maaf jika beda pemahaman.

“Ngapunten sanget. Kalau beda presepsi. Menurut saya ge jenis baja ringan itu beragam,” tandasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow