UKWMS Beri Apresiasi Calon Wisudawan Melalui Ajang Berbagi Kisah

Surabaya, SJP - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) gelar "Press Conference Wisudawan Berprestasi" sebagai wadah dan wujud apresiasi pihak kampus terhadap para mahasiswa yang akan melaksanakan prosesi Wisuda Semester Gasal Periode 2023/2024 pada 23 Maret besok. 

Wakil Rektor III UKWMS yakni Dr. F.V. Lanny Hartanti, S.Si., M.Si. ungkapkan rasa bangganya saat mendengar berbagai kisah dan sharing pencapaian calon wisudawan UKWMS dan UKWM Madiun yang juga hadir melalui aplikasi Zoom di forum yang dilaksanakan di ruang Widya Prajna, Kampus Pakuwon City, UKWMS itu.

Lanny memiliki harapan besar untuk 677 mahasiswa UKWMS dari program doktor, magister, sarjana hingga diploma yang akan melakukan untuk menjadi cerminan baik UKWMS di tengah masyarakat nanti.

"Kami tentu sangat bangga dan berharap mereka dapat mengamalkan ilmu yang diperoleh selama melakukan studi di UKWMS untuk memberikan karya dan persembahan kepada bangsa di bidang mereka masing-masing," terang Lanny, Jum'at (22/3/2024).

Lanny memberi kebebasan pilihan apapun yang akan diambil oleh para alumnus UKWMS baik itu sebagai profesional, pekerja maupun wirausahan, yang terpenting baginya para alumni bisa ikut membantu membangun bangsa Indonesia.

"Ini juga untuk menghidupi visi-misi UKWMS, yakni bersungguh-sungguh memberikan sumbangasih kepada masyarakat," tandasnya.

Masih di lokasi yang sama, adapun beberapa wisudawan UKWMS peserta press conference tersebut yang sempat tim Suarajatimpost.com wawancarai, dua diantaranya ialah Dr. Lilik Indrawati, S.E., M.M., dan Jacqueline Queena Hendrian, S.I.Kom.

Lilik Indrawati, atau akrab disapa Lilik adalah mahasiswi Doktor Manajemen yang juga merupakan seorang dosen. Ia  memiliki cerita menarik, dimana ternyata awalnya ia tidak ada keinginan untuk mengambil kuliah lagi akibat faktor usia.

"Saat diberikan beasiswa oleh rektor kampus saya sebagai reward itu saat saya umur 48 tahun, keluarga bahkan tidak begitu mendukung karena kasihan sama saya, namun karena ada dorongan dari teman akhirnya saya ambil," ucap Lilik.

"Pertama memang saya sampai nangis darah mungkin karena berat, namun saya tidak ingin mengecewakan yang telah memberikan saya beasiswa, akhirnya setelah melalui 6 kali ujian, saya berhasil menyelesaikannya, saya percaya bahwa ini adalah kerja Tuhan," imbuhnya.

Lilik berpesan kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan, karena baginya pendidikan merupakan tahapan untuk mencari dan mengenal diri sendiri untuk nantinya diperankan saat mengabdi kepada masyarakat.

Sementara itu, Jacqueline juga memiliki kisah yang sangat memotivasi dimana dirinya memiliki tekad untuk membantah omongan masyarakat yang mengatakan bahwa ilmu komunikasi adalah jurusan yang mudah dan hanya modal bicara.

"Mudah itu karena kita menjalaninya dengan semangat, selama proses pendidikan saya selalu menikmati dan berperan aktif di lebih dari 30 kegiatan kepanitiaan di tingkat jurusan hingga Universitas," ucap Jacqueline.

"Saya juga merasa beruntung dengan mengikuti program pertukaran mahasiswa ke St. Louis University Filipina selama 1 semester secara daring, menariknya di semester itu saya malah berhasil meraih IPK 4," tambahnya.

Mahasiswi yang mendapat gelar skripsi terbaik dengan judul 'Problematika Masyarakat Tentang Patriaki' itu juga membagikan pesan, namun lebih diarahkan kepada kelompok yang satu generasi dengannya, yakni Gen Z.

"Peran aktif kaum muda sangat penting mengingat momentum Indonesia Emas 2045, jangan mudah merasa cukup apalagi tentang pendidikan, berikan yang terbaik bagi bangsa karena kita harus menjadi orang yang terdidik dan bermoral," tutupnya.(*)

Editor: Tri Sukma