Shakti: Filosofi Budaya dalam Desain Maskot Baru Timnas Sepak Bola Indonesia oleh Alumnus PCU

“Shakti” maskot Timnas Indonesia yang merupakan karya Alumni DKV PCU berhasil memenangkan sayembara yang digelar oleh PSSI.

12 Aug 2024 - 21:45
Shakti: Filosofi Budaya dalam Desain Maskot Baru Timnas Sepak Bola Indonesia oleh Alumnus PCU
Is Yuniarto, kreator maskot

Surabaya, SJP - Generasi muda Indonesia terus membuktikan bahwa mereka memiliki kreativitas dan bakat yang luar biasa dalam berbagai bidang, termasuk di sektor desain yang cukup relevan di zaman yang terus berkembang ini.

Dari tangan-tangan kreatif para desainer muda, banyak karya yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga mengangkat identitas budaya bangsa ke tingkat yang lebih tinggi. 

Salah satu contohnya adalah karya terbaru dari Is Yuniarto, alumni Desain Komunikasi Visual (DKV) Petra Christian University (PCU), yang berhasil memenangkan sayembara maskot Timnas Indonesia yang digelar oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan angkat tema "Garuda Mendunia".

Maskot hasil karya Is yang ia namai "Shakti" itu akan dipamerkan secara resmi ke hadapan publik sepak bola nasional saat pertandingan Indonesia menjamu Australia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga grup C 10 September 2024 mendatang.

"Saya senang dan mengapresiasi sekali PSSI telah mengadakan sayembara maskot Timnas, artinya PSSI memberi kesempatan masyarakat untuk turut berperan dalam pembuatan maskot maupun proses pemilihan yang juga melalui voting terbuka,” ucap Is, Senin (12/8).

Bersaing dengan 388 karya lain, "Shakti" yang berwujud burung Garuda muda berkepala putih dengan kenakan jersey merah menggambarkan cita-cita menjadi atlet sepak bola handal di Piala Dunia.

Bagi Is, Shakti Sang Garuda adalah Kesatuan Semangat Juang Indonesia, simbol identitas berbagai wilayah Indonesia, dari ujung Barat hingga Timur yang melambangkan semangat tradisi nusantara. 

Secara rinci, sosok “Shakti” ini menggunakan elemen warna merah putih yang sangat dominan dengan tambahan warna globe, melambangkan semangat nusantara yang menunjukkan siap bersaing hingga ke belahan dunia manapun.

Adapun, bagian sayap (di kepala) yang gunakan motif Batik Gurdo, yaitu corak batik khas Yogyakarta dan Solo berbentuk sayap Garuda tiga lapis, sebuah simbol kekuatan.

Sedangkan mata “Shakti” terinspirasi dari motif Netra Thelengan, salah satu bentuk mata wayang kulit dengan watak bersahaja dan tangkas, sementara bagian dahinya bermotif tali perut ikan berwarna biru, yang merupakan motif Afuiyak Wow yang berarti “Untuk hidup, manusia harus berusaha”.

Tidak hanya itu, di bagian paruh terdapat corak ragam hias songket khas Minang dan Sumatera, dengan motif Pucuak Rabuang (tunas bambu), melambangkan tidak mudah rebah menghadapi angin kencang, serta optimisme yang terus tumbuh. 

Karya tersebut diselesaikan oleh Is dalam kurun waktu kirang lebih 2 hingga 3 pekan, Is sendiri juga sudah dikenal sebagai Ilustrator dan Komikus Indonesia, salah satu karya yang cukup dikenal adalah ilustrasi karakter Gatotkaca yang dilisensi oleh game Mobile Legends: Bang Bang.

“Tantangannya adalah bagaimana membuat karakter Garuda yang unik dan mudah diingat secara visual, saya bahkan melakukan riset agar karya saya ini tidak sama dengan Garuda pada umumnya,” bebernya.

Proses sayembara maskot oleh PSSI sendiri dilakukan dengan mengumpulkan seluruh karya dari penjuru Indonesia untuk kemudian dipilih delapan (8) karya terbaik oleh juri, dari situ dilakukan voting yang terbuka secara umum untuk menentukan tiga karya terbaik. 

Sebagai salah satu karya yang lolos dalam tahapan tersebut, Is juga ikut mempresentasikan "Shakti" di depan para juri tanggal 31 Juli 2024 lalu, yang berlangsung di Official Garuda Store GBK Jakarta. 

Sebagai informasi, para juri yang menilai karya sayembara tersebut terdiri dari Komite Eksekutif PSSI sekaligus Ketua Komite Suporter PSSI, Arya Sinulingga, Unggul sebagai Ketua La Grande, Diky Budi Ramdhan selaku Sekjen PNSSI, dan Moh. Azka yang merupakan perwakilan Nevertoolavish.

Usai raih prestasi membanggakan ini, Is berpesan kepada anak muda, jika ingin sukses di bidang seni maka harus sering dan berani melakukan eksperimen desain dan pendalaman riset karya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow