Semangat Kemerdekaan RI, Pemuda Pulau Gili Ketapang Membatik Merah Putih
Instruktur batik, Friday Malvinas menjelaskan, proses membatik di luar kelas ini, diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi para siswa
Kabupaten Probolinggo, SJP - Gegap gempita perayaan Kemerdekaan ke 79 Republik Indonesia terasa sampai ke pelosok negeri. Tak terkecuali bagi warga Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Pemuda-pemudi desa, semangat belajar membatik merah putih. Tema merah putih sengaja dipakai untuk mengobarkan semangat cinta tanah air. Sedangkan membatik sendiri, bertujuan menumbuhkan cinta tanah air melalui wujud yang lebih nyata.
Yakni mencintai warisan budaya asli Indonesia. Sehingga membekas dan terpatri dalam-dalam di jiwa pemuda setempat. Sebelum mulai membatik, belasan siswa-siswi yang bersekolah di SMA Negeri 1 Sumberasih ini, diberi pengarahan oleh instruktur perajin batik, di balai desa setempat.
Selanjutnya, mereka menyusuri pulau, menuju kawasan pesisir pantai Gua Kucing, di sisi Timur Laut Pulau Gili Ketapang. Lokasi ini dipilih, lantaran suasananya nan asri dengan terik matahari yang cukup untuk segera mengeringkan hasil karya siswa-siswi ini.
Proses pembuatan batik yang diajarkan pada siswa-siswi ini dimulai dari yang sederhana dan mudah dahulu. Yakni teknik batik jumput. Masing-masing siswa yang sudah mendapatkan selembar kain putih, diajari untuk menjumput kain. Caranya dengan melipat atau memutar kain, lalu diikat dengan karet.
“Waktu dijelaskan tadi sepertinya susah, tapi saat sudah praktek ternyata mudah,” ujar salah satu siswi, Eny Agustin.
Proses ini untuk membuat pola pada kain batik, ketika diwarnai nanti. Selanjutnya, di tepi pantai, kain yang sudah dibentuk tadi, diberi pewarna pakaian. Setelah ditunggu beberapa saat, kain tadi dibuka. Hasilnya, tampak pola-pola yang indah di kain tersebut.
Eny dan kawan-kawan pun sangat menikmati. Kegiatan belajar dan praktek di alam terbuka ini. “Kalau bisa pelajaran praktek seperti ini diperbanyak, sama belajar di luar ruangan seperti ini,” sebutnya.
Ditanya soal harapan untuk dunia pendidikan di momen kemerdekaan ini, Eny mengaku tak punya keinginan muluk-muluk. Ia hanya ingin sektor pendidikan diperkuat dan diperbaiki. Salah satunya, penghapusan sistem zonasi yang sangat merepotkan.
Instruktur Batik, Friday Malvinas menjelaskan, proses membatik di luar kelas ini, diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi para siswa. Serta menanamkan rasa cinta tanah air, melalui warisan budaya yang sudah ada, yakni batik.
“Kami ambil tema merah putih karena saat ini merupakan momen peringatan kemerdekaan, serta agar siswa lebih cinta tanah air,” imbuhnya.
Masih menurut Friday, Pulau Gili Ketapang, yang hanya bisa dijangkau dengan perahu, menyimpan kekayaan alam yang begitu indah. Salah satunya adalah alam bawah laut, yang menjadi daya tarik wisata.
“Pelatihan membatik yang diberikan pada siswa-siswi ini juga diharapkan bisa menjadi pemantik untuk menciptakan souvenir batik khas Pulau Gili Ketapang,” tandasnya.(**)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?