Bedah Karya Sastra, UMM Kampanyekan Taaruf
Novel Tak Kenal Taaruf ini rencananya akan diangkat di layar lebar. Hingga nilai edukasinya menjadi penting, karena konsep hubungan pra nikah dapat diambil nilai edukasinya
Kota Malang, SJP - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar bedah novel sastra karya Mim Yudiarto, yang berjudul "Tak Kenal Maka Taaruf".
Bedah novel sastra tersebut, merupakan upaya UMM yang gencar mengkampanyekan taaruf atau proses saling mengenal dan berkenalan antara individu, terutama dalam konteks mencari pasangan hidup atau calon suami/istri, agar dapat meminimalisir adanya pacaran.
Ketua panitia bedah novel sastra berjudul Tak Kenal Maka Taaruf, Faizin mengatakan, selain untuk mengkampanyekan taaruf, juga sebagai bentuk apresiasi karya sastra, terutama yang memiliki nilai edukasi. Pasalnya, saat ini berjuta-juta karya sastra beredar, namun sayang minim muatan edukasinya.
"Dengan membedah buku ini dapat menjadi pembelajaran cara menjalin hubungan yang sehat. Hingga dapat mengambil sisi terbaik untuk masa depan," ungkapnya, saat dikonfirmasi, Rabu (28/2/2024).
Dijelaskan pula oleh dosen FKIP Prodi Bahasa Indonesia ini, jika novel ini rencananya akan diangkat di layar lebar. Hingga nilai edukasinya menjadi penting, karena konsep hubungan pra nikah dapat diambil nilai edukasinya.
Hubungan dengan lawan jenis yang saat ini konotasinya negatif, seperti cuma bersenang-senang, menghabiskan uang, dan mengarah ke zina. Maka proses taaruf ini menjadi pilihan agar jalan menuju pernikahan menjadi hal yang positif.
Dengan membedah novel ini, diharapkan mahasiswa UMM dapat menghargai karya sastra. Serta dapat mengambil sisi edukasi dari para sastrawan tanah air.
Acara bedah novel ini diikuti urang lebih 450 peserta. Sebagian besar mereka merupakan mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Serta berbagai mahasiswa dari lintas Prodi dan kampus lain.
Hadir dalam kesempatan ini Prof Dr Joko Widodo MSi dan Prof Dr Setya Yuwana MA dari Unesa. Prof Joko sendiri merupakan Guru Besar Bahasa Indonesia UMM, yang dalam kesempatan ini banyak memberikan tips cara menikmati karya sastra.
Bahwa karya sastra selayaknya dapat merubah sisi emosional yang mengarah ke pola pikir yang positif.
Kampanye mengenai taaruf ini benar-benar menuntun ke arah komitmen menuju jenjang pernikahan. Hubungan yang menghantarkan menjadi suami istri. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?