Edukasi Puluhan Petani Kopi Soal Literasi Keuangan, Sekolah Akuntansi Rakyat Dilakukan

Program Sekolah Akuntansi Rakyat  merupakan bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan di desa. Para mahasiswa ini akan beraktivitas selama kurang lebih enam bulan untuk mendampingi warga di wilayah desa setempat.

18 Aug 2024 - 12:00
Edukasi Puluhan Petani Kopi Soal Literasi Keuangan, Sekolah Akuntansi Rakyat Dilakukan
Kegiatan OJK Jember bersama petani kopi.(Ulum/SJP)

Kabupaten Jember, SJP - Sebanyak 35 petani kopi di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Jember berpartisipasi dalam kegiatan Sekolah Akuntansi Rakyat. 

Sekolah Akuntansi Rakyat itu merupakan salah satu dari 19 Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa), Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (FEB Unej). Program tersebut bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat. 

Program Sekolah Akuntansi Rakyat  merupakan bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan di desa. Para mahasiswa ini akan beraktivitas selama kurang lebih enam bulan untuk mendampingi warga di wilayah desa setempat.

"Karena masyarakat desa punya hak untuk tahu bagaimana memiliki literasi keuangan yang baik, akuntabel, serta kredibel, sehingga nantinya tidak menjadi sasaran kejahatan keuangan,” kataa Wakil Rektor III Universitas Jember Fandy Setyawan, Minggu (18/8).

Terkait pentingnya edukasi soal literasi keuangan, kata Fandy, merupakan upaya untuk mengatur pengelolaan keuangan. Sehingga memberikan manfaat yang telat bagi para petani.

"Apalagi pada masyarakat daerah perkebunan, yang pada saat panen, pasti punya uang. Nah cash flow-nya perlu diedukasi. Jangan sampai pada saat panen, semua dikonsumsikan, dan pada saat paceklik harus utang,” ujarnya. 

Sementara itu menurut Kepala Desa Karangpring Ahmad Sahri, adanya program Sekolah Akuntansi Rakyat tersebut memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, khususnya petani kopi di wilayahnya. Sehingga mereka bisa mengelola keuangan secara profesional.

"Adanya program ini menjadi penting. Terlebih potensi kopi di wilayah kami (Desa Karangpring) cukup bagus. Selain tentunya potensi-potensi pertanian lainnya," kata Sahri.

Terkait potensi ekonomi pertanian kopi di wilayahnya, kualitasnya sudah mulai berlevel nasional. Bahkan untuk pemasarannya, juga dinilai cukup luas. "Kami disini meniliki kebun kopi yang bermacam-macam jenis dan luasannya, mulai dari 1 hektar sampai 5 hektar. Serta hasil setiap tahunnya juga tidak sama, kadang 3 ton, 5 ton, dan yang paling banyak sampai 7 ton," ungkapnya. 

"Lewat pelatihan ini, dari keseluruhan kurang lebih ada 200 petani. Khususnya petani yang dari desa itu ada 35 orang (untuk komoditas kopi). Akan mendapat edukasi yang tepat soal literasi keuangan. Sehingga bisa mengolah keuangannya dengan tepat," ucapnya.

Terpisah, Kepala OJK Jember Muhammad Mufid menanggapi upaya edukasi literasi keuangan lewat kegiatan Sekolah Akuntansi Rakyat. 

"Kami memberikan pemahaman atas produk keuangan, baik tentang pembiayaan, kredit atau pinjaman," ucapnya.

Ia katakan literasi keuangan yang pas manfaatnya dirasakan untuk mengolah dan mengatur manajemen keuangan dengan baik. 

"Serta nanti kalau mereka sudah panen, maka kita juga bantu memberikan pemahaman tentang mengelola keuangan yang tepat. Baik itu tabungan atau investasi," imbuhnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow