Semarak Warna-Warni Dunia di UNESA, ICF #2 Satukan 12 Negara dalam Satu Panggung
"Enhancing Creativity through Culture Modernity" yang menjadi tajuk acara ICF #2, menjadikan acara ini sebagai media pertukaran budaya yang unik, sesuai temanya yang menekankan pentingnya budaya di zaman modern.
Surabaya, SJP - Semarak warna-warni budaya dari berbagai belahan dunia menghiasi Lapangan Rektorat Kampus II Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Dentuman musik tradisional berpadu dengan gemulai tarian khas, menciptakan harmoni antara tradisi dan modernitas dalam perayaan "International Cultural Festival" (ICF) #2 yang sukses menyatukan lebih dari selusin negara di bawah satu langit.
Festival yang digelar pada 6 September sejak sore hingga malam ini tidak hanya ajang pertunjukan seni, tetapi juga perwujudan nyata dari semangat persatuan dan keberagaman di tengah era globalisasi.
Mahasiswa dari belasan negara yang menempuh pendidikan di UNESA, diantaranya dari Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Malaysia, India, dan berbagai negara dari Afrika, menyuguhkan kekayaan budaya mereka dalam festival yang angkat tajuk “Enhancing Creativity through Culture Modernity".
Saat ditemui, Nazifahillah selaku Wakil Ketua Panitia ICF #2, menekankan bahwa acara ini menjadi media pertukaran budaya yang unik, sesuai temanya, yang ingin gambarkan peran dari budaya dalam pertumbuhan kreativitas di zaman modern.
"Melalui festival tersebut, kita bisa saling memahami dan merayakan perbedaan dengan cara yang menyenangkan dan penuh warna," jelasnya, Minggu (8/9).
Ia juga menambahkan, partisipasi mahasiswa internasional yang belajar di Surabaya turut memperkaya suasana acara, menciptakan atmosfer yang benar-benar global.
Selain parade budaya dan pertunjukan seni, acara ini juga diramaikan dengan games hingga stan-stan kuliner dari berbagai negara yang memungkinkan pengunjung untuk merasakan cita rasa internasional, sambil menikmati aksesori khas dari berbagai belahan dunia.
Dengan konsep yang lengkap dan menyentuh semua panca indra, festival ini berhasil menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Kesuksesan acara ini juga terlihat dari kehadiran tokoh-tokoh penting, seperti Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center UNESA, Bambang Sigit Widodo, yang membuka acara, serta Konsul Jenderal Jepang, Nakagome Kota, dan Konsul Jenderal Australia, Steve Scott.
Kehadiran mereka semakin menegaskan pentingnya acara ini sebagai wadah pertukaran budaya di tengah meningkatnya konektivitas antar negara.
Di tahun keduanya, ICF berhasil membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan sumber kekuatan yang bisa menciptakan kreativitas baru dan mempererat hubungan antar bangsa.
Sebuah perayaan budaya yang tak hanya menarik tetapi juga menginspirasi, ICF #2 telah mengukuhkan posisinya sebagai festival budaya internasional yang patut dinantikan di masa depan. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?