Upah Minim, Buruh PDP Kahyangan dari 5 Kebun Unjuk Rasa

Ratusan buruh itu, memprotes kebijakan Direksi yang tidak memperjuangkan ribuan buruh yang telah mengabdi puluhan tahun.

18 Sep 2024 - 18:15
Upah Minim, Buruh PDP Kahyangan dari 5 Kebun Unjuk Rasa
Ratusan Buruh PDP Kahyangan unjuk rasa di kantornya.(Ulum/SJP)

Kabupaten Jember, SJP - Ironis, hanya mendapat upah ratusan ribu setiap bulan, ratusan buruh Perusahaan Umum Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember dari 5 kebun melakukan unjuk rasa.

Ratusan buruh PDP Kahyangan dari 5 kebun itu, yakni Kebun Sumber Wadung, Kali Mrawan, Gunung pasang, Sumber Tenggulun dan Kebun Sumber pandang, bersatu memprotes kebijakan Direksi yang dinilai semena-mena.

Ratusan buruh itu, memprotes kebijakan Direksi yang tidak memperjuangkan ribuan buruh yang telah mengabdi puluhan tahun. 

"Yang jelas salah satunya karena tidak UMK, maka dari itu buruh bersatu menanyakan terkait masalah UMK 2024," kata Koordinator Aksi Hermanto, Rabu 18 September 2024.

"Sementara ini, untuk honorer harian itu hanya 1,2 juta, 1,3 juta, dan 1,4 juta perbulan, jadi berurutan," sambungnya.

Lebih miris lagi, bagi buruh tukang iris atau sadap karet, mereka tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB sudah harus berangkat ke kebun dini hari, dan tidak sesuai dengan upah yang diberikan.

"Tapi kalau bagi (buruh) sadapan, ada yang 300 ribu, 500 ribu, 700 ribu," kesalnya. 

Jadi, keberadaan Direksi yang baru di PDP Kahyangan itu masih tidak berpihak kepada buruh dan bahkan menyengsarakan buruh.

Para buruh dari 5 kebun ini menilai, Direksi saat ini tidak mampu mengatasi sejumlah permasalahan krusial yang menghambat kesejahteraan karyawan dan kemajuan perusahaan. 

Bahkan, ketika para buruh mempertanyakan ke para Direksi, jawabannya sangat tidak masuk akal.

"Alasannya Direksi tidak masuk. Bahkan hanya mementingkan perutnya sendiri, bukan mementingkan perutnya karyawannya," geramnya.

Para buruh menilai, keluhan tentang kenaikan upah sudah disampaikan apa belum ke Bupati Jember selaku kuasa pemilik modal. 

"Belum ada kenaikan sama sekali, malah tambah anjlok upahnya karyawan. Entah itu dilaporkan sama Direksi ke bupati, tapi kurang tahu. Jadi kami menagih janji, muak sudah karyawan dengan Direksi yang ada di PDP," ucap Hermanto dengan nada kecewa. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow