‘Lemper Usus’, Jadi Solusi Perlindungan Kekerasan Perempuan dan Anak di Bondowoso
'Lemper Usus’ yang merupakan kepanjangan dari Layanan Empati Perlindungan Khusus, adalah Inovasi yang dirancang untuk memberikan perlindungan dan layanan khusus bagi anak-anak dan perempuan yang mengalami kekerasan, diskriminasi, atau perlakuan tidak adil.
Kabupaten Bondowoso, SJP – Upaya Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam menekan angka kekerasan pada anak dan perempuan, secara masif terus dilakukan dengan berkolaborasi melibatkan berbagai pihak.
Melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), Pemkab Bondowoso terus berinovasi dengan memberikan layanan khusus bagi anak-anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan.
Dilansir dari akun Youtube resmi Dinsos P3AKB, inovasi tersebut adalah ‘Lemper Usus’ yang merupakan kepanjangan dari Layanan Empati Perlindungan Khusus. Inovasi ini dirancang untuk memberikan perlindungan dan layanan khusus bagi anak-anak dan perempuan yang mengalami kekerasan, diskriminasi, atau perlakuan tidak adil.
Kepala Dinsos P3AKB, Anisatul Hamidah melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Hafidatullaily, menerangkan, Lemper Usus merupakan inovasi layanan terpadu yang mengutamakan empati dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Melalui pendekatan kolaboratif, layanan ini menghubungkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, psikolog, pekerja sosial, dan masyarakat, untuk menciptakan sistem perlindungan yang lebih responsif dan efektif,” jelas Hafidatullaily, pada Kamis (19/9/2024).
Perempuan berkerudung yang akrab dipanggil Lely ini, menerangkan pentingnya Lemper Usus untuk mengantisipasi fenomena kekerasan terhadap anak dan perempuan yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius.
“Lemper Usus hadir sebagai solusi inovatif untuk memberikan perlindungan secara cepat, aman, dan berkelanjutan. Layanan ini tidak hanya fokus pada penanganan, tetapi juga pencegahan melalui edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan pendekatan berbasis empati,” jelasnya.
Lantas, apa saja keunggulan inovasi Lemper Usus ? Lely menjelaskan, jika Dinsos P3AKB akan memberikan penanganan cepat dan responsif dengan melibatkan tim profesional yang siap memberikan layanan darurat kepada korban kekerasan.
Kemudian, memberikan pendampingan psikologis dan hukum, melalui bantuan penuh untuk memulihkan korban dan memastikan hak-hak mereka terlindungi. Serta, berkolaborasi dengan masyarakat untuk mendorong partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan yang aman dan ramah anak.
“Inovasi Lemper Usus telah memberikan dampak nyata dalam menciptakan Kabupaten Bondowoso yang lebih aman dan ramah anak dengan melibatkan tim profesional, psikolog, penegak hukum dan masyarakat,” urainya.
Sementara itu, Dinsos P3AKB juga merilis jika sejak bulan Januari hingga Juli 2024, ada 17 kasus kekerasan kepada anak dan perempuan yang didominasi oleh perempuan dengan 16 kasus dan laki-laki 1 kasus.
“Dari 17 kasus itu, kekerasan seksual mendominasi sebanyak 14 kasus, kekerasan fisik sebanyak 2 kasus dan 1 kasus kekerasan lainnya. Intinya, melalui inovasi Lemper Usus ini, masyarakat sudah semakin paham dan tau keberadaan UPTD PPA, yang akan selalu mendampingi setiap kekerasan yang terjadi terhadap anak dan perempuan,” pungkasnya. (**)
Editor : Tri Sukma
Sumber : Youtube Dinsos P3AKB
What's Your Reaction?