Tangis Haru Anak Pesisir Probolinggo Usai Operasi Bibir Sumbing
Presdir PT Paiton Energy Fazil Erwin Alfitri mengatakan, setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup sehat dan bahagia
Kabupaten Probolinggo, SJP - Air mata kebahagiaan berlinang dari puluhan anak pesisir Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, usai menjalani operasi bibir sumbing gratis pada Sabtu (17/8).
Sedikitnya ada 22 anak, dari pesisir Probolinggo dan Pasuruan, yang menjalani operasi bibir sumbing gratis di Rumah Sakit Rizani Paiton. Program ini terlaksana atas kerjasama stakeholder terkait.
Mulai dari Pemkab Probolinggo, Pe-Pomi Paiton dan Yayasan Surabaya Cleft Lip and Palate Center. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), insidensi atau jumlah kasus bibir sumbing dan celah langit-langit mencapai 7.500 kasus per tahun.
Kawasan pesisir pantai Pasuruan, Probolinggo sampai ke Bali dan NTT, menjadi daerah dengan kasus bibir sumbing yang perlu mendapat perhatian serius. Untuk itulah, melalui program corporate social responsibility (CSR) dari Pe-Pomi Paiton, bekerja sama dengan pemda dan rumah sakit, menggelar operasi bibir sumbing ini.
“Kami sangat berterima kasih sekali atas operasi gratis ini. Karena anda tahu sendiri, kawasan kampung kami jika ada anak yang menderita bibir sumbing, pasti dikucilkan dan dianggap petaka,” ujar Ita Purnamasari, orang tua balita bibir sumbing asal Kampung Nelayan Kalibuntu, Minggu (18/8).
Kondisi yang dialami putri ibu muda ini, bibir sumbing dan celah langit-langit. Sehingga tidak harus menjalani operasi beberapa kali. Mulai dari recovery bibir, lalu pemasangan langit-langit dan terakhir recovery total.
Selama ini, sebelum ada tindakan operasi, Ita mengaku sangat tertekan dengan respon lingkungan sekitar terhadap kondisi putrinya. Selain itu, dirinya juga bingung, ketika harus membersihkan celah pada bibir sang buah hati. Karena cepat kotor dan dikhawatirkan bisa menyebabkan permasalahan kesehatan lainnya.
Direktur Rumah Sakit RS Rizani Dr. Mirrah Samiyah mengatakan bibir sumbing dan langit-langit sumbing merupakan kondisi yang memerlukan intervensi medis. Kondisi bibir sumbing dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan pada anak-anak, termasuk kesulitan makan, gangguan pendengaran, dan masalah bicara.
“Dengan operasi bibir sumbing, kita dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut dan memberikan anak-anak kesempatan untuk hidup dengan lebih baik. Namun, dukungan keluarga dan komunitas juga sangat penting dalam proses pemulihan mereka,” kata Dr. Mirrah Samiyah.
Presdir PT Paiton Energy Fazil Erwin Alfitri mengatakan, setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup sehat dan bahagia. “Program ini merupakan salah satu cara kami untuk berkontribusi dalam menciptakan generasi masa depan yang lebih baik, sejalan dengan visi kami mendukung Indonesia Maju,” katanya.
Tindakan medis tersebut telah berhasil memperbaiki tampilan bibir, serta membantu memulihkan fungsi bibir dan mulut sebanyak 22 balita. Setelah melakukan operasi bibir sumbing, 22 balita tersebut diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, dan hilang stigma sosial yang melekat pada mereka.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?