Seluruh Puskesmas Banyuwangi Perkuat Layanan Jiwa

Layanan jiwa di seluruh puskesmas di Banyuwangi sebagai antisipasi peningkatan ODGJ pasca pemilu

20 Dec 2023 - 16:00
Seluruh Puskesmas Banyuwangi Perkuat Layanan Jiwa
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat (dok/SJP)

Kabupaten Banyuwangi, SJP - Dinas Kesehatan Banyuwangi siagakan seluruh puskesmas di wilayah setempat untuk antisipasi kemungkinan peningkatan pasien gangguan jiwa dampak Pemilu 2024 mendatang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, katakan berdasarkan keterangan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 5 sampai 6 persen masyarakat Indonesia alami gangguan jiwa mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. 

Momen Pemilu ditengarai dapat memicu peningkatan potensi gangguan jiwa pada masyarakat.

Potensi yang dapat terjadi diantaranya Anxiety Disorder dan Depressive Disorder. 

Amir jelaskan Anxiety Disorder adalah gangguan kecemasan yang melebihi ambang batas kewajaran.

Hal ini ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang cukup kuat untuk ganggu aktivitas sehari-hari. 

"Anxiety adalah gangguan kejiwaan ringan dan ini rawan terjadi pada saat tahapan kampanye seperti saat ini," kata Amir, Rabu (20/12/2023).

Selanjutnya adalah Depressive Disorder.

Amir sebut Depressive Disorder adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kualitas hidup sehari-hari.

Penyebabnya termasuk ketegangan yang bersumber dari kombinasi kondisi biologis, psikologis, dan sosial. 

"Depressive Disorder diidentifikasi rawan terjadi pasca pengumuman ketika sudah diketahui siapa yang menang dan siapa yang kalah," bebernya.

Oleh karenanya, Dinkes Banyuwangi siapkan langkah promotif dan preventif untuk antisipasi agar kasus gangguan jiwa pasca pemilu tidak meningkat signifikan.

Dinkes Banyuwangi gelar Rapat Koordinasi penguatan lintas sektor dalam upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa di kabupaten Banyuwangi.

Kegiatan ini diselenggarakan di Ballroom Blambangan Kokoon Hotel, Kamis (7/12/2023) lalu.

Dalam tingkatkan pertisipasi peran dalam penanggulangan kesehatan jiwa masyarakat, Dinkes mengundang hadirkan beberapa SKPD terkait, untuk hadir sebagai Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM).

"Secara umum persiapan ini tidak hanya untuk pemilu. Namun karena diidentifikasi ada peningkatan, maka TPKJM juga difokuskan untuk mencegah dan menangani pasien gangguan jiwa akibat pemilu," jelasnya.

Selanjutnya Dinkes juga matangkan layanan kejiwaan di seluruh puskesmas di Bumi Blambangan.

Di setiap puskesmas tersedia pengelola program jiwa seperti layanan konseling, terapis ataupun pengobatannya.  

"Bila gangguan kejiwannya cukup berat, dinas menjadikan Puskesmas Licin sebagai rujukan. Di sana sudah disediakan dokter spesialis, ada tempat khusus dan ada layanan khusus," tegasnya.

Sebelumnya, Puskesmas Licin Banyuwangi memiliki pengalaman merawat pasien ODGJ yang dipicu karena gagal menang Pemilu. Jumlahnya mencapai 5 orang.

Kepala Puskesmas Licin, Nira Ista Dewi mengatakan pasien tersebut kala itu dirawat pasca Pemilu 2019. Para pasien mengalami gangguan kejiwaan yang cukup berat. 

"Pasien sampai harus menjalani rawat inap," kata Nira, Kamis (14/12/2023). 

Nira sebut para pasien yang dirawat bukan caleg yang gagal.

Justru 5 pasien tersebut merupakan partisipan atau tim sukses.

"Jadi justru partisipan atau tim sukses. Bukan calonnya langsung," ujarnya. 

Pada Pemilu 2024 mendatang fenomena itu tentu dapat beresiko kembali terjadi.

Oleh karenanya, Nira imbau kepada setiap masyarakat yang terlibat dalam Pemilu 2024 untuk menjaga kesehatan mentalnya. (*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow