Reuni 21 Tahun Teman Sekolah SMPN Paciran Lamongan, Silaturahmi Semakin Erat

Surabaya, SJP - Silatutahmi tak kenal latar belakang profesi berbeda, bertemu saat acara reuni setelah 21 tahun tak bertemu saat arisan, diadakan alumni SMP Negeri Paciran, Lamongan, Jawa Timur, akhirnya kembali berkumpul. 

H. Arif Wahyudi, ketua alumni periode 2021-2024 katakan, arisan bulanan ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga silaturahmi antar alumni.

Arisan ini sudah berjalan selama lima tahun, namun sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

"Alhamdulillah, pandemi sudah mulai mereda, jadi kami bisa kembali menggelar arisan," kata Arif, Minggu (17/12/2023).

Selama arisan berlangsung, para alumni tampak saling akrab dan penuh canda tawa.

Mereka saling bercerita tentang kehidupan masing-masing.

"Banyak cerita yang kami ceritakan, mulai dari kisah masa sekolah, kehidupan pekerjaan, hingga keluarga," kata salah satu alumni, Mbak Ulli.

Mbak Ulli yang merupakan trainer aerobik papan atas di Pantura ini mengatakan, reuni ini menjadi ajang untuk melepas rindu dan mempererat tali silaturahmi.

"Kami sangat senang bisa bertemu kembali dengan teman-teman sekolah," kata Mbak Ulli.

Selain arisan, para alumni juga menggelar berbagai kegiatan lainnya, seperti makan bersama, bernyanyi, dan berjoget.

"Kegiatan ini sangat menyenangkan," kata satu alumni, Mas Edi.

Mas Edi mengatakan, ia sangat senang bisa bertemu kembali dengan teman-teman sekolah dan merasakan kembali keakraban yang dulu pernah ada.

"Semoga reuni ini bisa menjadi awal dari pertemuan-pertemuan selanjutnya," kata Mas Edi.

Para alumni ini tetap bisa saling bercanda dan tertawa bersama. Hal ini menunjukkan bahwa silaturahmi antar alumni dapat menyatukan mereka.

Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 50 alumni ini diawali dengan sambutan dari ketua alumni, H. Arif Wahyudi.

Dalam sambutannya, Arif berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi antar alumni.

Ia ceritakan saat pertemuan pada tanggal 3 September 2023 di Tanjung Kodok Beach Resort Paciran Lamongan, adalah momen paling bahagia dan berkesan. Meski sudah tak lagi muda, usia remaja di sekolah kala itu serasa sangat dekat kembali dalam memory setiap peserta.

 Saat reuni diadakan berkumpul tegur, sapa, canda dan tawa membaur dalam suasana riang satu dengan yang lain lepas rindu kangen masing-masing.

"Kita harus terus menjaga silaturahmi antar alumni, dengan begitu kita bisa saling dukung dan berbagi pengalaman, tanpa bawa embel-embel profesi kita masing-masing," kata Arif.

Acara dilanjutkan dengan arisan yang diikuti oleh seluruh alumni. Arisan ini sudah rutin digelar setiap bulan sejak tahun 2015.

Dalam arisan kali ini, para alumni saling bertukar cerita dengan pengalaman masing-masing. Mereka juga tak lupa mengenang masa-masa sekolah dulu yang penuh dengan kenangan manis dan pahit.

"Senang sekali bisa bertemu lagi dengan teman-teman sekolah. Rasanya seperti kembali ke masa muda," kata Erna, salah satu alumni yang juga sebagai sekpri untuk mengatur setiap ada kegiatan alumni.

Selain arisan, acara reuni juga diisi dengan berbagai kegiatan lainnya, seperti makan bersama, bernyanyi, dan berjoget. Suasana semakin hangat dengan guyonan-guyonan dari para alumni.

"Walaupun saya bergabung di grup alumni agak terlambat, acara reuni ini sangat menyenangkan. Kita bisa melepas rindu dan menjalin silaturahmi dengan teman-teman sekolah," kata Hendro, salah satu pemilik pabrik ikan di Pantura.

Acara reuni ini berlangsung dengan lancar dan penuh keakraban. Para alumni berharap agar acara ini dapat digelar secara rutin setiap tahun.

Unik dan tanam kesan bagi para peserta, arisan alumni ini diikuti oleh alumni dari berbagai latar belakang profesi. Ada yang berprofesi sebagai nelayan, guru, ustaz, dosen, juragan ikan, perawat, hingga pengacara tak satupun bahas pekerjaan saat bertemu.

Yang ada, saling teringat masa zaman sekolah ketengilan usia anak smp saat itu justru ledakan tawa dan haru selimuti ketegangan meski ada juga yang tak sedikit pendam malu saat bertatap muka saling mengingat melihat perubahan fisik dan wajah sesekali dengan banyolan menanyakan, sek eleng ta karo aku (masih ingatkah kamu kepadaku, red). Seketika dijawab yo eleng lah..(ya ingatlah)," larut ucap peserta dalam percakapan.

Mas Edi yang berprofesi sebagai penjual ikan, dikenal sebagai sosok yang humoris. Ia sering membuat lelucon dalam bahasa Jawa Pantura yang membuat teman-teman alumni tertawa terbahak-bahak.

Sedangkan Mbah Didik, dikenal sebagai sosok yang gemar membuat lelucon, meskipun terkadang leluconnya sedikit "panas".

Dalam Reuni kali ini, para Alumni saling bertukar cerita dengan pengalaman masing-masing. Mereka juga tak lupa mengenang masa-masa sekolah dulu yang penuh dengan kenangan manis dan pahit.

Salah satu kenangan yang paling diingat oleh para Alumni adalah saat mereka sering makan bersama di warung Rawon milik Pak Haji. Saat itu, ada beberapa teman yang tidak membayar. Namun, Mbak Della, putri Pak Haji, yang juga merupakan salah satu Alumni, tidak mempermasalahkannya.

"Senang sekali bisa bertemu lagi dengan teman-teman sekolah. Rasanya seperti kembali ke masa muda," kata Erna, salah satu Alumni.

Selain reuni, acara juga diisi dengan berbagai kegiatan lainnya, seperti makan bersama, bernyanyi, dan berjoget.

Suasana semakin hangat dengan guyonan-guyonan dari para Alumni.

"Walaupun saya bergabung di Group Alumni agak terlambat, Reuni ini sangat menyenangkan. Kita bisa melepas rindu dan menjalin silaturahmi dengan teman-teman sekolah," kata Hendro, salah satu pemilik Pabrik Ikan di Pantura.

Ketua Alumni, H. Arif Wahyudi, berharap acara reuni ini dapat menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi antar alumni. Ia juga berharap agar reuni ini dapat digelar secara rutin setiap tahun.

"Kita harus terus menjaga silaturahmi antar Alumni, dengan begitu kita bisa saling mendukung dan berbagi pengalaman, tanpa membawa embel-embel profesi kita masing-masing," tutupnya akhiri wawancara.(**)

editor: trisukma