PORWAPROV I Jatim Resmi Ditutup, Kesuksesan dan Harapan untuk Ajang yang Berkelanjutan

Arumi Bachsin Emil Dardak menyebut pemilihan nama "PORWAPROV I" sengaja dilakukan sebagai penanda bahwa ajang ini diharapkan dapat terus berlanjut di PORWAPROV II dan seterusnya.

08 Dec 2024 - 21:31
PORWAPROV I Jatim Resmi Ditutup, Kesuksesan dan Harapan untuk Ajang yang Berkelanjutan
Api yang telah membara selama 3 hari di ajang PORWAPROF I Jatim perlahan padam, menandakan berakhirnya ajang tersebut (Ryan/SJP)

SURABAYA, SJP - Api yang membara selama Pekan Olahraga Wanita Provinsi (PORWAPROV) I Jawa Timur yang digelar oleh Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Jawa Timur, resmi dipadamkan dalam suasana meriah, di GOR Basket Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Ahad (8/12/2024). 

Penutupan ajang olahraga khusus wanita pertama di Jawa Timur itu, menandakan berakhirnya tiga hari kompetisi yang diikuti oleh berbagai atlet dari kabupaten/kota se-Jawa Timur sejak 6 hingga 9 Desember 2024 tersebut.

Ajang ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga tonggak sejarah bagi pemberdayaan olahraga wanita di Jawa Timur. PORWAPROV I sukses mempertandingkan tujuh (7) cabang olahraga, yaitu atletik, voli, petanque, senam, wushu dan dua cabang eksibisi yakni softball, dan woodball.

Ketua Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, menyampaikan rasa bangganya atas kesuksesan PORWAPROV I. Ia menyebut, pemilihan nama "PORWAPROV I" sengaja dilakukan sebagai penanda bahwa ajang ini diharapkan dapat terus berlanjut.

“Harapannya, tentu kegiatan ini bisa diadakan secara rutin. Makanya saya kasih nama PORWAPROV I, supaya nanti ada PORWAPROV II dan seterusnya,” ujar Perempuan yang juga istri dari mantan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024, Ahad (8/12/2024).

Meski dinilai berhasil, Arumi mengakui masih ada tantangan dalam penyelenggaraan PORWAPROV I Jatim. Ia menyebut masih ada beberapa sektor yang bisa dibenahi dan ditingkatkan untuk penyelenggaraan berikutnya seperti fasilitas dan pembiayaan.

“Sebetulnya saya juga sudah dapat restu dari Bapak Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, untuk bisa dihimbau ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) agar bisa memberikan support," bebernya.

Dukungan tersebut, menurut Arumi, penting untuk memastikan bahwa di PORWAPROV berikutnya, seluruh cabang olahraga dapat dipertandingkan secara resmi tanpa ada lagi yang hanya menjadi eksibisi. 

Ia berharap cabor seperti softball dan woodball yang masih mandiri dalam pembiayaan, dapat difasilitasi sepenuhnya oleh pemerintah daerah dan instansi terkait di ajang mendatang.

Kesuksesan PORWAPROV I menjadi bukti bahwa olahraga wanita di Jawa Timur memiliki potensi besar untuk berkembang. Selain sebagai ajang kompetisi, PORWAPROV juga menjadi momentum penting untuk mengenalkan olahraga baru dan menjangkau daerah-daerah pinggiran yang belum tersentuh pembinaan olahraga secara intensif.

“Jadi bisa dibilang bahwa PORWAPROV I ini cukup berhasil. Tapi ke depan, tentu kami ingin lebih baik lagi,” tutup Arumi.

Dengan komitmen kuat dari PERWOSI Jatim dan dukungan yang diharapkan lebih besar dari berbagai pihak, PORWAPROV berpotensi menjadi salah satu ajang olahraga wanita paling bergengsi di Indonesia. Para atlet dan masyarakat pun menantikan penyelenggaraan PORWAPROV II yang lebih besar dan meriah di masa depan. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow