PORWAPROV I Jatim jadi Langkah Baru Memperkenalkan Ragam Olahraga ke Masyarakat

Dengan menggabungkan cabang olahraga populer dan cabang yang belum dikenal luas, PORWAPROV I memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang keragaman olahraga.

08 Dec 2024 - 22:15
PORWAPROV I Jatim jadi Langkah Baru Memperkenalkan Ragam Olahraga ke Masyarakat
Arumi Bachsin saat ditemui usai closing ceremony PORWAPROF I Jatim di UNESA (Ryan/SJP)

SURABAYA, SJP - PORWAPROV I Jawa Timur sukses digelar pada 6-8 Desember 2024 di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan GOR Wushu Puslatda Jatim Kenjeran, Surabaya. 

Dengan mempertandingkan tujuh (7) cabang olahraga, yakni atletik, voli, petanque, senam, softball, woodball, dan wushu, ajang ini tidak hanya menjadi ruang kompetisi tetapi juga panggung pengenalan olahraga yang mungkin belum banyak dikenal masyarakat.

Ketua Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, menegaskan bahwa salah satu misi besar PORWAPROV adalah memperluas wawasan olahraga di kalangan masyarakat, terutama wanita.

Salah satu cabang olahraga yang mendapat sorotan dalam PORWAPROV I adalah wushu. Pertandingan wushu diadakan di GOR Wushu Puslatda Jatim Kenjeran. Menurut Arumi, olahraga bela diri ini sudah mulai populer di kota-kota besar, namun masih kurang dikenal di kabupaten atau kota kecil di Jawa Timur.

“Wushu ini sebenarnya sudah tidak asing di kota-kota besar, tapi di daerah pinggiran, atletnya belum banyak. Melalui PORWAPROV I, kami ingin memperkenalkan wushu agar lebih dikenal dan bisa berkembang di seluruh Jawa Timur,” jelas Arumi.

Sebagai olahraga yang menonjolkan keindahan gerakan dan kekuatan fisik, wushu diharapkan dapat menarik minat para wanita di daerah yang selama ini jarang bersentuhan dengan olahraga tersebut.

Selain wushu, dua cabang eksibisi, yaitu softball dan woodball, juga menjadi perhatian dalam PORWAPROV I Jatim. Kedua cabang ini mengadakan pertandingan secara mandiri tanpa dukungan penuh dari pemerintah karena masuk dalam kategori eksibisi, namun tetap berhasil mencuri perhatian peserta dan penonton.

“Softball dan woodball ini masih baru untuk sebagian masyarakat kita. Melalui PORWAPROV I, kami ingin memberi ruang bagi olahraga ini untuk berkembang. Harapannya, di PORWAPROV berikutnya, keduanya bisa masuk sebagai cabang resmi, bukan hanya eksibisi,” ungkap Arumi.

Softball dan woodball diharapkan dapat membuka cakrawala baru bagi masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda dan wanita, untuk melihat keberagaman olahraga yang ada. Mengingat kiblat dari kedua olahraga tersebut, yakni Baseball dan Golf bahkan belum populer di Indonesia.

Di sisi lain, beberapa cabang olahraga seperti voli menjadi andalan dalam PORWAPROV I. Arumi menyebutkan, voli dipilih karena sudah memiliki basis atlet yang kuat di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Popularitas voli memudahkan penyelenggara untuk mengelola kompetisi dan menarik partisipasi atlet dari berbagai daerah.

“Kalau voli, kami tidak perlu ragu lagi. Atlet-atletnya sudah banyak, dan masyarakat juga sudah familiar. Jadi, voli selalu menjadi cabang yang solid untuk dipertandingkan,” ujar Arumi.

Dengan menggabungkan cabang olahraga populer dan cabang yang belum dikenal luas, PORWAPROV I memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang keragaman olahraga. Ajang ini juga menjadi platform bagi cabang-cabang olahraga baru untuk mendapatkan panggung dan menjangkau lebih banyak atlet potensial di seluruh Jawa Timur.

“PORWAPROV ini bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga tentang edukasi. Kami ingin masyarakat tahu bahwa olahraga itu sangat beragam, dan setiap cabang memiliki daya tariknya masing-masing,” tambah Arumi.

Kesuksesan PORWAPROV I dalam mengenalkan olahraga baru diharapkan menjadi landasan untuk ajang-ajang selanjutnya yang lebih besar dan inklusif. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan instansi olahraga, PORWAPROV dapat menjadi motor penggerak bagi pengembangan olahraga wanita di Jawa Timur. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow