Pihak Universitas Tribuwhana Tunggadewi Akui Lemahnya Pengawasan Panitia PKKMB
Kemahnya pengawasan dikarenakan ada sekitar 1070 mahasiswa baru yang sedang melaksanakan orientasi didik baru (ORDIK) atau yang dikenal dengan PKKMB sehingga lemah mengawasi.
Kota Malang, SJP - Universitas Tribuwhana Tunggadewi di Kota Malang mengakui adanya kelemahan dalam pengawasan terhadap panitia PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru).
Kesalahpahaman antara mahasiswa baru dan panitia PKKMB beberapa waktu lalu mengakibatkan tersebarnya berita hoax tentang pengeroyokan.
Kabiro Kemahasiswaan Universitas Tribuwhana Tunggadewi, Zuhdi Mas'um, mengatakan pihak universitas telah mengambil tindakan berupa mediasi antara korban dengan pelaku (panitia PKKMB dan Anggota BEM UNITRI) sejak berita tersebut menyebar.
"Kami sangat menyesal terkait insiden ini, dan kami telah bekerja keras untuk mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya kepada seluruh pihak terkait," kata dia, Selasa (27/9/2023).
Dia menekankan pentingnya peran panitia PKKMB dalam menyambut mahasiswa baru dengan baik dan memastikan bahwa pengenalan kampus berjalan dengan lancar dan aman.
"Pihak universitas akan melakukan evaluasi panitia PKKMB agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," jelasnya.
Zuhdi Mas'um menjelaskan lemahnya pengawasan dikarenakan ada sekitar 1070 mahasiswa baru yang sedang melaksanakan orientasi didik baru (ORDIK) atau yang dikenal dengan PKKMB sehingga lemah mengawasi.
"Saya juga mewakili kampus berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan mahasiswa baru selama masa orientasi mereka," ujarnya.
Dia menegaskan setiap bentuk kekerasan ataupun jika terjadi pelecehan tidak akan ditoleransi dan akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Saya berharap agar situasi ini dapat memberikan pelajaran berharga untuk meningkatkan proses orientasi mahasiswa baru di masa depan dan memastikan lingkungan kampus tetap aman dan mendukung bagi semua mahasiswa," tandasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?
