Perjalanan Inspiratif Mbah Hardjo: Sukses Tunaikan Ibadah Haji di Usia 109 Tahun

Sukses jalankan ibadah Haji, Mbah Hardjo yang tergabung dengan kloter 19 asal Ponorogo ini, tiba di tanah air dan telah mendarat di Bandara Juanda pada Kamis (27/6) pukul 11.00 WIB.

29 Jun 2024 - 20:15
Perjalanan Inspiratif Mbah Hardjo: Sukses Tunaikan Ibadah Haji di Usia 109 Tahun
Gaya angkat jempol Mbah Hardjo saat tiba di tanah air usai sukses jalankan ibadah Haji (Humas PPIH/SJP)

Surabaya, SJP - Dalam Islam, ibadah haji adalah puncak dari perjalanan spiritual yang menjadi mimpi banyak umat muslim di dunia, tidak terkecuali umat muslim yang ada di Indonesia.

Meski sudah diatur bahwa haji di tahun 2024 tidak memiliki batasan usia, namun tetap dalam prosesnya diperlukan kesiapan fisik dan mental yang mempuni, mengingat perjalanannya yang jauh dan durasi ibadah yang tergolong lama.

Bak seorang ksatria, jemaah haji tertua yang berasal dari Indonesia yakni Hardjo Mislan Alias Miskan, berhasil menunaikan ibadah haji dan telah kembali ke tanah air dengan usianya yang sudah di angka 109 tahun.

Mbah Hardjo yang tergabung dengan kloter 19 asal Ponorogo ini, mendarat tiba di tanah air pada Kamis (27/6), tepatnya sekitar pukul 11.00 WIB di Bandara Juanda dan tiba di asrama haji sekitar pukul 12.20 WIB.

Saat tiba kala itu, Mbah Hardjo tampak sumringah meski duduk di kursi roda dengan melakukan gaya khasnya yaitu jempol diacungkan, Alhamdulillah Mbah Hardjo tiba dalam kondisi sehat walafiat.

Sirmad sang putra yang mendampingi Mbah Hardjo selama menunaikan ibadah haji tahun 2024, mengungkapkan bahwa sang ayah mampu melaksanakan rangkaian ibadah haji sendiri baik sunnah maupun wajib.

"Untuk melontar jumroh, saya yang membadalkan, lainnya Mbah Hardjo melakukan sendiri," terang Sirmad, Sabtu (29/6).

 

Meski membawa kursi roda sendiri, selama di tanah suci, Mbah Hardjo tidak selalu memakai kursi roda, Sirmad juga mengatakan, pergerakan dari Arafah menuju Muzdalifah dan Mina, Mbah Hardjo didampingi olehnya untuk mengikuti skema murur.

"Waktu di Madinah, kebetulan kami memperoleh hotel yang dekat dengan Masjid Nabawi. Mbah Hardjo tiap berangkat shalat seringkali berjalan kaki menuju masjid," tuturnya.

Kedatangan Mbah Hardjo sendiri disambut haru oleh Sirmad beserta istri dan mertuanya yang semua berangkat haji bersama.

"Alhamdulillah semua pulang dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun, mengingat saya harus mendampingi orang tua yang usianya sudah tidak muda lagi" ujarnya sambil terisak tak mampu menyembunyikan keharuan.

Sirmad membagikan pengalamannya ketika di Mina mengalami suhu udara mencapai 50'C, namun yang patut disyukuri adalah kondisi keluarganya bahkan Mbah Hardjo tidak ada yang menurun.

"Kalau kata Mbah Hardjo, kuncinya adalah ikhlas selama menjalani rangkaian ibadah haji, jalani saja semuanya tanpa ada mengeluh," tutur mengutip perkataan Mbah Hardjo.

Selama di tanah suci, Mbah Hardjo rajin dan semangat mengikuti senam lansia sehingga menjadi inspirasi bagi jemaah lansia lainnya, dan yang terpenting Mbah Hardjo juga tidak rewel dalam hal makan.

"Semua menu (khusus lansia) dimakan, Mbah Hardjo tidak minta aneh aneh," tandasnya.

Dan yang menarik, pada tanggal 2 Juli besok, Mbah Hardjo akan berulang tahun dan genap berusia 110 tahun, pihak keluarga berharap semoga Mbah Hardjo diberikan usia yang berkah dan sehat selalu. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow