SMAN 1 dan 4 Bojonegoro 'Cuci Tangan' Atas Kasus Kejanggalan Titik Koordinat Peserta PPDB

Yang lebih mengejutkan, pengambilan PIN pendaftar yang titik koordinat tidak sesuai KK tersebut dilakukan oleh pihak SMAN 4 Bojonegoro yang bukan menjadi tujuan calon siswa itu mendaftar. Atas polemic yang muncul itu, kedua belah pihak sekolah sama-sama cuci tangan dengan mengaku tidak pernah menerima berkas calon siswa dimaksud.

29 Jun 2024 - 20:30
SMAN 1 dan 4 Bojonegoro 'Cuci Tangan' Atas Kasus Kejanggalan Titik Koordinat Peserta PPDB
Layar monitor operator PPDB SMAN 1 Bojonegoro. Foto:(Abrori/SJP)

Kabupaten Bojonegoro, SJP- Ditemukanya kejanggalan koordinat yang tidak sesuai pada peserta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Bojonegoro menimbulkan polemik.

Bahkan, orang tua peserta PPDB sampai mendatangi pihak sekolah. Pasalnya, salah satu peserta PPDB dimaksud tercatat rumah dengan SMAN 1 Bojonegoro, hanya berjarak 94 meter saja, padahal alamat KK yang terlampir berada pada jarak lebih dari 1 kilometer.

Yang lebih mengejutkan, pengambilan PIN pendaftar yang titik koordinat tidak sesuai KK tersebut dilakukan oleh pihak SMAN 4 Bojonegoro yang bukan menjadi tujuan calon siswa itu mendaftar.

Atas polemik yang muncul itu, kedua belah pihak sekolah sama-sama cuci tangan dengan mengaku tidak pernah menerima berkas calon siswa dimaksud.

Ketua PPDB SMAN 1 Bojonegoro, Aris Yulianto menyatakan jika peserta PPDB yang jarak rumahnya tercatat hanya 94 meter itu, tidak pernah mengambil PIN di SMAN 1 Bojonegoro, akan tetapi pengambilan PIN yang digunakan untuk kepentingan input data calon siswa itu dilakukan di SMAN 4 Bojonegoro, tepatnya pada 6 Juni 2024 lalu.

"Anak yang jarak rumahnya 94 meter ini, pengambilan PIN-nya bukan di SMAN 1 Bojonegoro, pengambilan PIN di operator tertulis di SMAN 4 Bojonegoro," tegasnya, Sabtu (29/6/2024).


Pria yang juga menjabat sebagai Waka Kesiswaan itu menegaskan, bahwa sekitaran SMAN 1 Bojonegoro dengan radius 94 meter tidak ada rumah sama sekali, ia juga menandaskan jika terdapat peserta PPDB dengan jarak rumah hanya 94 meter dengan SMAN 1 Bojonegoro itu tidak logis.

"Di jarak 94 meter itu (dari SMAN 1 Bojonegoro) tidak ada rumah," tandas Aris Yulianto.


Ia menjelaskan, yang berhak menentukan titik koordinat peserta PPDB adalah operator (PPDB), sebab setelah dilakukan verifikasi akan keluar berita acara yang tertera nama operator.


"Dan anak itu sendiri (peserta PPDB) yang akan tanda tangan (pada berita acara)," jelasnya.

Terkait titik koordinat salah satu peserta PPDB di SMAN 1 Bojonegoro, Aris Yulianto menjamin bahwa bukan pihaknya yang menentukan atau melakukan verifikasi.


"Saya jawab 100 persen yakin, karena apa, verifikasinya bukan operator SMAN 1 (Bojonegoro), jadi jelas sekali anak ini ambilnya PIN bukan di SMAN 1 (Bojonegoro)," tegasnya.


Sementara itu Waka Kesiswaan SMAN 4 Bojonegoro Hesty menyatakan, pihak tidak memiliki data validasi peserta PPDB yang menimbulkan polemik itu.


"Kalau untuk validasinya, verifikasinya, kita gak ada data untuk anak tersebut," ucapnya belepotan.


Hesty juga tidak bisa menjelaskan perihal munculnya operator SMAN 4 Bojonegoro sebagai verifikator PPDB di SMAN 1 Bojonegoro hingga berujung munculnya polemik.


"Nah itu, kita sendiri juga kurang tahu, kita gak bisa menjelaskan bagaimana kok bisa muncul seperti itu," pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow