Penyebab Utama Tabrakan Japan Airlines Masih Dalam Tahap Investigasi
Pesawat Japan Airlines alami tabrakan dengan pesawat patroli maritim yang hendak kirimkan bantuan ke korban gempa bumi di Niigata. Tabrakan tersebut akibatkan kebakaran dan tewaskan lima orang awak pesawat patroli maritim
Tokyo , SJP – Pihak Japan Airlines (JAL) konfirmasi bahwa pendaratan pesawat dari maskapai tersebut telah melalui prosedur yang benar.
Awak pesawat atau pilot telah memahami izin pendaratan dari pengatur lalu lintas udara, mengulanginya kembali untuk konfirmasi, dan kemudian melakukan operasi pendekatan dan pendaratan.
“Tidak ada masalah dengan pesawat pada saat keberangkatan dari Bandara New Chitose dan selama penerbangan,” kata juru bicara maskapai tersebut.
Hasil investigasi tentunya akan menunggu rekaman multi-saluran yang tersedia di liveatc.net.
Situs web pemantau lalu lintas udara mendeteksi seorang kontroler yang memberi tahu semua pilot yang mendekat segera setelah tabrakan: "Bandara ditutup, bandara Haneda ditutup".
Menteri Perhubungan Saito katakan penyebab kecelakaan itu memang masih belum dapat dipastikan.
Namun demikian, pihaknya dan Japan Transport Safety Board serta semua pihak terkait akan terus lakukan investigasi.
Badan kecelakaan udara JTSB telah meluncurkan penyelidikan, yang diikuti oleh perwakilan dari Perancis, tempat pesawat itu dibuat, dan Inggris tempat dua mesin Rolls-Royce Trent XWB diproduksi.
Airbus mengatakan pihaknya juga mengirimkan penasihat teknis.
Haneda, salah satu dari dua bandara utama yang melayani ibu kota Jepang, Tokyo, ditutup selama beberapa jam setelah kecelakaan itu.
Tetapi, pejabat kementerian transportasi sebut tiga landasan pacu telah kembali beroperasi.
Kompetitor JAL dari Jepang, ANA (9202.T) sebelumnya katakan telah batalkan 110 penerbangan domestik yang berangkat dan mendarat di Haneda selama hari Selasa (2/1/2024).
Perdana Menteri Fumio Kishida katakana pihak berwenang berupaya memastikan kecelakaan itu tidak mempengaruhi pengiriman pasokan bantuan gempa, dan menyatakan kesedihan atas kematian kru pesawat penjaga pantai.
“Ini sangat disayangkan karena para awak kapal menjalankan tugasnya dengan penuh rasa misi dan tanggung jawab terhadap para korban di daerah bencana,” ujarnya.
Sebagai informasi, lima dari enam awak pesawat penjaga pantai tewas pasca tabrakan antara pesawat penjaga dengan pesawat Japan Airlines pada Selasa (2/1/2024) malam waktu setempat atau Rabu dini hari tadi.
Seluruh 379 orang yang berada di dalam pesawat Japan Airlines (JAL) melarikan diri dari pesawat yang terbakar.
Japan Airlines konfirmasi terdapat empat belas orang di pesawat yang terluka ringan.
Menteri Perhubungan Tetsuo Saito benarkan bahwa lima awak pesawat penjaga pantai tewas, sedangkan kapten pesawat berusia 39 tahun berhasil selamatkan diri meski terluka.
Pesawat JAL berusaha mendarat secara normal ketika bertabrakan dengan pesawat patroli maritim Dash-8 buatan Bombardier milik Penjaga Pantai di landasan pacu.
Pihak maskapai pesawat patroli maritime katakana pesawatnya menuju ke Niigata di pantai barat Jepang untuk kirimkan bantuan kepada mereka yang terjebak dalam gempa bumi dahsyat yang melanda dan tewaskan sedikitnya 55 orang.(**)
sumber: reuters
Editor: trisukma
What's Your Reaction?