Pencanangan Sub PIN Polio, Lamongan Wujudkan Indonesia Emas 2045

Pak Yes instruksikan kepada tenaga kesehatan dan tenaga pendidik untuk melakukan screening terhadap anak-anak Lamongan yang belum mendapatkan imunisasi.

15 Jan 2024 - 13:00
Pencanangan Sub PIN Polio, Lamongan Wujudkan Indonesia Emas 2045
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka Pencanangan Sub PIN Polio di Pendopo Kecamatan Tikung, (Foto: Dok/Atmo/SJP)

Kabupaten Lamongan,SJP - Pemerintah Kabupaten Lamongan intensif meluncurkan program imunisasi massal guna mengantisipasi penyebaran virus polio di kalangan anak-anak. 

Seluruh anak di Lamongan, dengan rentang usia 0-8 tahun kurang satu hari, diharapkan menerima vaksin polio melalui Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub - PIN) Polio, khususnya menggunakan Oral Polio Vaccine Tipe 2 (nOPV2).

Untuk mencapai target ini, pemberian imunisasi dilaksanakan dalam dua putaran, yakni pada 15-21 Januari 2024 untuk putaran pertama dan 19-25 Februari 2024 untuk putaran kedua, dengan total sasaran mencapai 128.886 anak.

Langkah ini merupakan respons proaktif pemerintah terhadap keberadaan kasus polio di Pamekasan, menekankan urgensi perlunya perlindungan melalui vaksinasi dalam mencegah penyebaran penyakit menular ini di tengah masyarakat Lamongan

“Kasus polio ini sudah ada di Pamekasan, ini langkah kita semua yang dilakukan serentak Sub PIN Polio. Kenapa demikian, Polio ini penyakit menular dan tidak bisa diobati, begitu bahanyanya apabila ini menjadi wabah,” terang Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Senin (15/1/2024). 

Bupati Lamongan yang akrab dipanggil Pak Yes berharap, orang tua dan tenaga pendidik dapat mensosialisasikan agar terciptanya mobilitas vaksin secara merata di masyarakat atas berlangsungnya Sub PIN Polio.

“Jangan sampai ada yang tertinggal, khususnya para orang tua, bapak ibu guru, yang mempunyai anak usia 0-8 tahun kurang satu hari. Mengingat kita akan menuju Indoensia emas tahun 2045 mendatang. Kita bisa bayangkan anak-anak kita sehat, kuat, Lamongan  akan mempunyai daya saing dan anak-anak kita menjadi bagian Indoensia emas yg kita cita-citakan,” tutur Pak Yes.

Selain itu, Bupati Lamongan berpesan, tenaga kesehatan serta tenaga pendidik melakukan screening bagi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi.

“Dilihat nanti barangkali ada anak-anak di usia imunisasi belum mendapatkan vaksin, dan segera dilaporkan ke puskesmas setempat,” kata Pak Yes.

Sementara, dr. Moh. Chaidir Annas, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan mengungkapkan, layanan imunisasi Sub PIN Polio dapat akses di pos kesehatan yang tersebar di 1.749 posyandu, 1.217 PAUD, dan 1.175 SD/MI. 

“Target minimal 95 persen merata hingga sub terkecil desa yakni dusun, dengan sasaran tersebut tercapai gerakan antisipasi polio,” ungkap dr. Annas

Sedangkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, hingga bulan November, capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) anak usia 0 - 1 tahun kurang satu hari, mencapai 89,47 persen atau 13.600 anak dengan sasaran sebanyak 15.201. 

Meski demikian, dr. Annas menyebut imunisasi jenis vaksin nOPV tipe 2 berbeda dengan vaksin sebelumnya. Sehingga meskipun telah memperoleh imunisasi lengkap anak-anak diharapkan tetap mengikuti dan mendapatkan imunisasi Sub PIN Polio. 

“Ini berbeda dengan yang sebelumnya dan tidak memandang vaksin polio sebelumnya. Artinya walaupun vaksin polio lengkap tetap dilaksanakan pemberian vaksin, walaupun juga hari ini mendapatkan jadwal vaksin rutin,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow