Peduli Kesehatan Mental, Lapsidu Jombang Gelar Lomba Penyiar Podcast Tingkat SMA Sederajat

Acara yang diikuti oleh 22 peserta tingkat SMA sederajat ditujukan untuk menjaring bakat, minat kalangan gen Z sekaligus memperingati hari kesehatan mental dan Hari Santri Nasional (HSN) 2024.

20 Oct 2024 - 18:30
Peduli Kesehatan Mental, Lapsidu Jombang Gelar Lomba Penyiar Podcast Tingkat SMA Sederajat
KH Kholil Dahlan membuka kegiatan lombang penyiar podcast tingkat SMA sederajat di Jombang. (Fredi/SJP)

JOMBANG, SJP - Kesehatan mental menjadi isu penting di tengah masalah kejiwaan yang kerap dihadapi oleh kalangan remaja. Dibutuhkan banyak pendekatan untuk menanganinya, salah satunya menciptakan wadah untuk generasi muda mengasah bakat public speaking

Setidaknya itulah yang tersirat dalam pembukaan acara lomba penyiar podcast tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang diselenggarakan oleh Lembaga Psikologi Darul Ulum (Lapsidu) di aula lantai dua kantor pusat Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Rejoso, Kecamatan Peterongan, Ahad (20/10/2024).

Acara yang diikuti oleh 22 peserta tingkat SMA sederajat itu ditujukan untuk menjaring bakat dan minat kalangan generasi Z sekaligus memperingati Hari Kesehatan Mental dan Hari Santri Nasional (HSN) 2024.

Ketua Lembaga Psikologi Darul Ulum (Lapsidu) Dian R. Zuhdiyati menyebut, sedikitnya ada 22 peserta dari SMA sederajat yang mengikuti kegiatan tersebut.

“Tujuannya memperingati Hari Kesehatan Mental, sekaligus Hari Santri Nasional, selain itu juga untuk memfasilitasi pengembangan bakat minat, agar edukasi mental lebih merata,” ucap perempuan yang akrab dipanggil Ning Dian itu, Ahad (20/10/2024).

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2011 itu menganggap penting persoalan kesehatan mental. 

“Ini sangat penting, di semua lini ada kaitannya dengan mental. Kita lebih ke arah pendampingan mental santri,” ungkap Ning Dian. 

Pihaknya sudah melakukan pendampingan kesehatan mental di berbagai kelompok. Terlebih di lembaga pendidikan dan asrama pesantren.

“Kalau pendampingan sudah kita lakukan seperti konseling atau edukasi ke asrama dan unit sekolah,” ungkap pengasuh asrama Roudotul Quran 3, Ponpes Darul Ulum itu. 

Tidak hanya itu, masih dalam konteks perlombaan penyiaran dan podcast, ke depan akan ada kompetisi duta Lapsidu. Di dalamnya akan menyiarkan tentang edukasi kesehatan mental.

“Kita juga kerja sama dengan lembaga kesehatan. Nanti juga ada duta Lapsidu kaitannya dengan podcast lapsidu dan kaitannya dengan kesehatan mental,” bebernya. 

Faris Mahardika (17) salah satu pelajar asal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Telekomunikasi Darul Ulum yang akan mengikuti lomba mengaku telah mempersiapkan diri dengan baik agar bisa tampil maksimal. 

Pelajar asal Jakarta yang tinggal di Asrama RRC Pondok Induk Darul Ulum tersebut mempersiapkan diri untuk tampil maksimal dalam lomba penyiar podcast lebih dari dua pekan.

“Kesiapannya kurang lebih dari membuat teks sekitar dua mingguan lebih, karena mencari sesuai tema, setelahnya latihan penempatan masa temponya,” ungkapnya.

Sudah kali ketiga bagi pelajar yang akrab dipanggil Faris itu mengikuti kegiatan serupa. Bagi dia, kegiatan yang diinisiasi Lapsidu itu memang sebuah kesempatan emas. Selain belajar juga bisa mengasah bakat prestasi.

“Ini menjadi ajang pembelajaran, belajar public speaking,” tutupnya.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua Umum Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum, KH. Kholil Dahlan. Dalam sambutan, KH Kholil Dahlan meminta semua santri untuk memaksimalkan bakat dan minat yang dimiliki. 

“Bakat dan minat itu penting kita ketahui. Karena dengan itulah karunia Allah akan diberikan kepada kita supaya hidup lebih profesional,” tutur Kiai Kholil di hadapan puluhan peserta lomba.
 
“Saya sampaikan terima kasih kepada lembaga psikologi, semoga sukses dan selalu mendapat ridho Allah SWT,” sambung mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang itu. (*) 

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow