Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Bondowoso, Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar

Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Saat ini Kemendikbudristek tetap melanjutkan penerapan kurikulum merdeka.

02 May 2024 - 09:45
Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Bondowoso, Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar
Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Bondowoso yang disematkan dengan tarian tradisional bersama seluruh Forkopimda dan peserta upacara (Foto : Rizqi/SJP)

Kabupaten Bondowoso, SJP - Hari Pendidikan Nasional yang diperingati oleh seluruh insan pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, setiap tanggal 2 Mei, menjadi momentum untuk melanjutkan penerapan kurikulum merdeka.

Hal itu tertuang dalam tajuk peringatan Hardiknas 2 Mei 2204 "Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar", yang disampaikan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, Kamis (2/5).

Di Kabupaten Bondowoso, upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Dzakiyul Fikri, dan diikuti oleh jajaran Forkopimda serta siswa dari tingkat SD hingga SMP.

Menjadi Inspektur upacara, Dzakiyul Fikri menyampaikan sambutan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, di hadapan seluruh peserta upacara.

"Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan merdeka belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia," kata Kajari menyampaikan sambutan Mendikbudristek.

Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. 

"Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan," ucapnya.

"Kemudian, ketika langkah mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat," ujarnya lagi.

Penerapan merdeka belajar ternyata tidak selalu berjalan mulus. Banyak halangan dan rintangan dalam menerapkan kurikulum yang saat ini dilanjutkan.

"Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar," tuturnya.

Merdeka belajar memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Bahkan guru diberi kebebasan untuk berkreatifitas dalam mendidik siswa.

"Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya," papar Kajari Bondowoso. 

"Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi," tambahnya.

Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. 

"Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan," ucap Kajari menyampaikan sambutan Nadiem Makarim.

Seperti diketahui, dalam pelaksanaan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Bondowoso, juga digelar penyerahan santunan kepada 50 anak yatim piatu.

Selain itu juga diberikan penghargaan kepada insan pendidikan dan penyerahan penghargaan kepada siswa - siswi yang berprestasi. (*)

Editor: Tri Sukma 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow