Panen Cabai Melimpah, Tapi Belum Bisa Cukupi Kebutuhan di Kota Malang

Proses panen cabai yang berlangsung secara bertahap, ternyata tidak dapat memenuhi permintaan kebutuhan harian di Kota Malang. Terlebih jumlahnya yang juga terus meningkat. 

25 Mar 2024 - 03:45
Panen Cabai Melimpah, Tapi Belum Bisa Cukupi Kebutuhan di Kota Malang
Ilustrasi (SJP)

Kota Malang, SJP - Meski hasil panen komuditi cabai terbilang melimpah, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih harus mengandalkan kerjasama antar daerah untuk memenuhi kebutuhan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan, komoditi cabai di Kota Malang dari dua kecamatan yang disumbangkan oleh dua kecamatan sebagai kantong pertanian cabai terbilang melimpah, namun hasil panennya tak cukup memenuhi kebutuhan. 

"Di Kota Malang ada dua kecamatan yang menjadi daerah penyumbang cabai, yakni Kecamatan Kedungkandang dan Kecamatan Lowokwaru, ada seluas 40 hektare lahan di Kedungkandang yang ditanami cabai, dan Lowokwaru 36 hektare," ucapnya, saat dikonfirmasi awak media, Senin (25/3/2024).

Menurut Slamet, dua kantong pertanian cabai di Kota Malang itu tercatat dapat menghasilkan cabai hingga ribuan ton. Namun demikian, meski hasil panen terus meningkat, Kota Malang tetaplah bukan daerah produksi cabai. 

"Perlu ada support dukungan dari daerah lain. Bisa melalui kerjasama antar daerah, bisa langsung melalui mekanisme pasar yang berjalan," jelasnya.

Selain itu, lanjut Slamet, proses panen yang berlangsung secara bertahap, ternyata tidak dapat memenuhi permintaan kebutuhan harian di Kota Malang. Terlebih jumlahnya yang juga terus meningkat. 

"Ya, karena kan panennya bertahap, sementara kebutuhan konsumsi cabai setiap hari terus ada," tegasnya. 

Untuk itu, Slamet jelaskan, pihaknya telah melakukan pemantauan terhadap hasil panen cabai tersebut, seperti di lahan yang dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Sido Makmur Kecamatan Kedungkandang, yang hasilkan panen cabai sejumlah 125 kilogram, dari 4 kali panen. 

"Jadi, ada perbedaan masa panen di setiap lokasi dan Poktan di Kecamatan Kedungkandang, yang baru melakukan panen ketiga pada tanggal 15 Maret lalu. Jadi ada perbedaan masa panen di tiap-tiap lokasi, di tiap-tiap poktan. Setiap masa tanam itu panen cabai bisa sampai 10-12 kali," terangnya. 

Meski memasuki musim hujan yang terjadi saat ini, tambah Slamet, tampaknya memberikan dampak yang terbilang cukup positif untuk produksi cabai, walau beberapa tanaman masih mengalami kendala, terutama kriting pucuk tunas daun akibat hujan malam.

"Cuaca yang tidak menentu ini ternyata juga berdampak positif, tapi ada yang mengalami kendala, untuk mengatasi itu (Kendala), pentingnya penggunaan pupuk organik cair dan insektisida, agar bisa menjaga kesehatan dan kesuburan tanaman cabai," tukasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow