Pakar ITS Sebut Gempa Tuban Merupakan Fenomena Langka

Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV, dimana intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan.

23 Mar 2024 - 19:30
Pakar ITS Sebut Gempa Tuban Merupakan Fenomena Langka
Dr Ir Amien Widodo MSi, peneliti senior Puslit MKPI ITS sebut gempa Tuban fenomena langka (Humas ITS/SJP)

Surabaya, SJP - Pada Jumat (22/3/2024) gempa berulang kali mengguncang kawasan pesisir utara Jawa Timur.

Sebanyak 2 gempa bahkan bermagnitudo lebih dari 6, yang getarannya terasa hingga Surabaya, Malang, Semarang dan beberapa daerah di Jawa Tengah.

Menanggapi bencana tersebut, peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yakni Dr Ir Amien Widodo MSi, mengatakan, guncangan yang terjadi pada daerah laut itu dipicu oleh sesar aktif di Laut Jawa. 

Menurut Amien, gempa dengan kedalaman 10 kilometer yang disebabkan oleh sesar aktif ini ialah peristiwa yang jarang terjadi.

Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV, dimana intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan. 

“Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya,” jelas Amien, Sabtu (23/3/2024).

Dirinya juga membeberkan bahwa pergeseran permukaan gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami, namun menghasilkan beberapa gempa susulan dengan magnitudo relatif kecil.

“Untuk mitigasinya, gempa tersebut perlu dimonitoring guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak,” tutur dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu.

Pakar Geologi ITS ini pun mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah merilis sebanyak 295 sesar aktif di Indonesia yang berpotensi gempa.

Maka dari itu, sudah seharusnya pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif itu harus melakukan pemeriksaan seperti pengecekan kondisi bangunan, permukaan, dan sejenisnya.

“Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya,” tuturnya mengingatkan.

Sebagai informasi, data terakhir dari laman resmi BMKG menunjukan bahwa gempa susulan di area gempa pertama masih terjadi hingga pukul 14.40 WIB tadi dengan skala M 3.6. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow