Menakar Peran Strategis IKA dalam Instansi Pendidikan: Lebih dari Sekadar Wadah Silaturahmi

IKA SMATAG bukan sekadar wadah nostalgia, tapi motor penggerak kolaborasi alumni untuk mendukung akreditasi, kurikulum, dan mencetak lulusan unggul melalui program nyata berbasis kontribusi.

11 Jan 2025 - 20:14
Menakar Peran Strategis IKA dalam Instansi Pendidikan: Lebih dari Sekadar Wadah Silaturahmi
Ika Wati Yohanita, Ketua IKA SMATAG Surabaya periode 2025-2029 (Ryan/SJP)

SURABAYA, SJP - Ikatan Keluarga Alumni (IKA) menjadi bagian yang hampir selalu hadir di setiap institusi pendidikan, dari tingkat sekolah hingga universitas. Namun, pertanyaan mendasar sering muncul: apa sebenarnya peran IKA? Apakah keberadaannya hanya sebagai penghubung nostalgia antaralumni, atau ada dampak lebih besar yang bisa dihasilkan?

Pertanyaan ini menjadi relevan dalam momen pelantikan Ketua IKA SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya periode 2025-2029 yang berlangsung Sabtu (11/1/2025). Acara tersebut bukan hanya menjadi seremonial pergantian kepemimpinan, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang bagaimana peran strategis IKA dapat dimaksimalkan.

Ikawati Yohanita atau yang akrab disapa Chika, Ketua IKA SMATAG Surabaya yang baru dilantik, menyampaikannya visi besarnya untuk menjadikan organisasi alumni ini sebagai mitra aktif dalam memajukan sekolah. Menurutnya, IKA memiliki potensi besar untuk lebih dari sekadar menjalin silaturahmi.

“Kami ingin para alumni berkolaborasi, bukan hanya untuk membangun IKA, tetapi juga mendukung sekolah melalui program-program yang nyata," ujar Ika, yang merupakan alumni angkatan 1999 SMATAG Surabaya itu, Sabtu (11/1/2025).

"Misalnya, sesi sharing ilmu dari alumni sukses, pelatihan kewirausahaan, hingga workshop yang langsung bermanfaat bagi siswa,” sebutnya.

Salah satu poin penting yang ia sampaikan adalah bagaimana alumni kini menjadi bagian dari indikator penilaian akreditasi lembaga pendidikan. Kehadiran IKA, kata dia, dapat mendukung sekolah mencapai penilaian yang lebih baik melalui kontribusi alumni di berbagai sektor.

“Kami akan bekerja sama dengan sekolah untuk memasukkan program berbasis alumni ke dalam kurikulum, seperti sesi sharing pengalaman dari alumni yang sudah sukses. Ini bisa memotivasi siswa dan memberikan wawasan yang mungkin tidak mereka dapatkan di kelas formal,” tambah Chika.

Selain itu, program-program yang berbasis pengembangan keterampilan seperti pelatihan kewirausahaan juga dirancang untuk membekali siswa dengan kemampuan praktis.

Wadah Silaturahmi yang Produktif

Tidak hanya untuk siswa, IKA juga menjadi ruang kolaborasi bagi alumni itu sendiri. Ika berharap organisasi ini dapat menjadi platform yang mempertemukan alumni dari berbagai latar belakang untuk saling mendukung.

“Saya ingin mengaktifkan potensi UMKM alumni, misalnya. Melalui IKA, mereka bisa saling mendukung, mempromosikan usaha, atau bahkan menciptakan peluang kerja bersama,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, IKA SMATAG juga berencana menggelar pentas seni dan kegiatan lainnya yang tidak hanya mempererat hubungan antaralumni, tetapi juga memberikan ruang kreatif bagi siswa aktif.

Chika menyampaikan bahwa keberhasilan organisasi ini tidak bergantung pada pengurus semata, melainkan pada kekompakan seluruh alumni.

“Kekompakan adalah kunci utama. Tugas ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik saya atau pengurus. Jika semua alumni saling berkontribusi, IKA bisa menjadi organisasi yang membawa dampak besar, baik untuk sekolah maupun lulusan,” tegasnya. 

Momentum pelantikan ini menjadi pengingat bahwa IKA bukan sekadar organisasi sosial. Dengan arah yang jelas dan kontribusi aktif dari para alumni, IKA dapat menjadi mitra strategis sekolah dalam menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing. Kini, tantangannya adalah bagaimana mewujudkan kenyataan besar ini menjadi kenyataan. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow